Empat Desa Krisis Air Bersih
AIR BESI, BE - Dimusim hujan saat ini, masih ada empat desa di Kecamatan Air Besi, Bengkulu Utara, yang mengalami krisis air bersih, yakni Desa Datar Macang, Dusun Curup, Genting Perangkap dan Desa Lubuk Balam. Pasalnya sudah satu tahun sejak Januari awal tahun lalu air ledeng di empat desa tersebut mati total, namun tidak ada upaya untuk perbaikan dari PDAM. Padahal sudah diinfromasikan kalau empat desa yang terdiri dari lima ribuan warga itu sangat membutuhkan air bersih. Sementara sumur warga yang ada sudah lama tidak digunakan lagi karena kondisi air yang kurang bersih, kotor dan berbau. Kades Datar Macang, Admi, membenarkan kondisi yang dirasakan empat warga desa di Kecamatan Air Besi. Warga sebenarnya sudah menyampaikan kepada pihak PDAM, bahwa air ledeng tersebut sudah satu tahun tidak berfungsi lagi. \"Sudah kami sampaikan, alasan pihak PDAM pipa utama Air Kemumu masih rusak, masa sudah satu tahun masih rusak terus,\" sesalnya. Untuk mendapatkan air bersih, warga terpaksa mengambil ke sungai ataupun menampung air hujan untuk kegiatan memasak, sedangkan untuk mencuci, warga terpaksa menggunakan air sumur yang sudah lama tidak digunakan itu, meski kondisi air kotor dan bau. Admi berharap ada kejelasan dari pihak PDAM yang sudah menelantarkan empat desa tersebut. Untuk bayaran perbulannya, masih ada warga yang membayar namun pembayaran itu masih saja diterima pihak PDAM. \"Saya sarankan kepada warga untuk apa membayar kalau air saja tidak kita gunakan,\" imbuhnya. Sementara Direktur PDAM Bengkulu Utara (BU), Iskandar SH mengatakan, untuk aliran PDAM diempat desa tersebut akan dilakukan pengecekan, karena untuk kerusakan aliran pipa utama air di Kemumu sudah diperbaiki. Kemungkinan ada kendala lain pada pipa saluran air tersebut. \"Kita akan cek dulu apa penyebabnya, apakah dalam pipa aliran utama itu ada yang menyumbat. Untuk saat ini belum bisa dilakukan, karena masih terkendala alat untuk pembongkaran, masih diusahakan untuk perbaikannya,\" jelas Iskandar. (117)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: