Boediono Dituding Berbohong Soal Century
JAKARTA - Sejumlah inisiator hak angket kasus bailout Bank Century di DPR menuding Wakil Presiden Boediono berbohong. Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menyebut Bank Century diambil alih, bukan di-bailout.
\"Boediono bilang Bank Century bukan dibailout. Boediono lakukan kebohongan, nyatanya Century bailout. Apa yang disampaikan bertentangan atau bertolak belakang dengan fakta dan dokumen di Pansus dan Timwas (century),\" kata Bambang Soesatyo, salah satu inisiator hak angket Century saat konferensi pers di DPR RI, Senin (25/11).
Tudingan politikus Partai Golkar itu diperkuat oleh inisiator hak angket lainnya, Misbakhun. Mantan politikus Partai Keadilan Sejahtera yang pernah dijebloskan ke penjara gara-gara kasus Century mengatakan kebohongan Boediono bisa dibuktikan.
Dikatakan Misbhakun, dalam dokumen tanggal 21 November 2008 Robert Tantular menandatangani pernyataan bahwa sebagai pemegang saham Bank Century, dia ingin ikut menangani pendanaan Century sebesar 20 persen saham dalam penanganan yang dilakukan LPS (lembaga Penjamin Simpanan).
\"Nyatanya, dokumen ini dianggap tidak ada oleh Pak Boediono. Artinya apa, ada upaya kebohongan, untuk membohongi, saya tidak tahu upayanya apa,\" kata Misbhakun yang ikut dalam konferensi pers itu.
Politikus yang kini bergabung dengan Partai Golkar itu juga mempertanyakan kenapa sebuah upaya bailout itu menjadi pengambilalihan tanpa memperlihatkan pemegang saham lama. Bahkan, karena pengambilalihan itu, pemerintah kalang kabut karena dananya membengkak menjadi Rp 6,7 triliun.
\"Pembengkakan itu katanya menjadi tanggungjawab LPS, pernyataan ini setelah 10 jam diperiksa KPK juga membingungkan. Berbeda dengan saat diminta keterangan Pansus (Century DPR),\" tandasnya.
Saat konferensi pers usai diperiksa di kantor Wapres Sabtu (23/11) kemarin, Boediono menyebut Bank Century sebenarnya bukan dibailout, tapi diambil alih. \"Sebetulnya pengambil alihan, karena pemegang saham lama tidak ada lagi di sana,\" sebutnya.(fat/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: