Asyura Minta PAD Dikurangi

Asyura Minta PAD Dikurangi

YAYASAN Asyura  Kerukunan Tabot yang ditunjuk sebagai pengelola  bazar pasar rakyat  oleh Dinas Pariwisata Kota Bengkulu mengeluhkan adanya pengurangan lokasi  bazar.   Akibat pengurangan itu menyebabkan jumlah  stand bazar berkurang.  Atas pengurangan itu  Yayasan Asyura akan mengajukan  keberatan dan meminta  Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dibebankan kepada  yayasan untuk dikurangi. Ketua Yayasan Asyura Kerukunan Keluarga Tabot, Ali Arifin SH  menuturkan, jumlah stand  bazar yang telah disurvei  Yayasan Asyura mencapai  70 titik, dengan ukuran 4x6 meter  berupa tenda, yang dibuka dari kawasan Thomas Part, samping SDN 1, depan PLN dan di depan    gedung daerah menjadi kawasan  pengelolaan  Asyura. \"Awalnya depan  Mapolres itu sudah dihitung masuk dalam titik  stand bazar, namun tadi pagi (kemarin, red) Dinas Pariwisata menegaskan lokasi depan Mapolres harus dikosongkan, dan menjadi ruang terbuka.  Padahal lokasi ini sudah ada sembilan stand bazar ukuran 4x6 yang  dihapuskan, dan itu sudah dibayar oleh pedagang,\'\' tukas Ali Arifin. Namun berapa pengurangan setoran PAD yang akan diusulkan, Ali Arifin masih belum membeberkan.  \"Saat ini  petugas lapangan Yayasan Asyura tengah menghitung berapa titik yang terkena  pengosongan itu.  Setelah semua jelas dan detail, baru akan kita laporkan ke Dispar kota,\" terangnya. Sementara itu,  mulai pagi kemarin, tenda stand bazar pasar rakyat mulai didirikan.  Sejumlah petugas lapangan telah merangkai sejumlah tenda mulai di sekitar  gapura China Town, dan sebagian lokasi bazar pun telah diramaikan pada pedagang dari luar Bengkulu. (247)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: