Jemaah Lansia Didahulukan Tawaf Wada’

Jemaah Lansia Didahulukan Tawaf Wada’

MEKKAH, BE - Jemaah haji risiko tinggi dan lanjut usia  yang tergabung dalam Kloter 5   Padang dan merupakan Kloter pertama  Bengkulu, mendapatkan prioritas  untuk  melaksanakan tawaf wada\'.   Tawaf wada\' ini  untuk memberi salam perpisahan ke Baitullah usai melaksanakan seluruh rangkaian manasik haji dan hendak meninggalkan Mekkah. Dari laporan yang disampaikan ketua Kloter 5, H Soleh melalui Kasubag Humas dan Informasi Kanwil Kemenag Bengkulu, H Nopian Gustari JH  MPdI,  menjelang pemulangan ke tanah air,  hari ini jemaah uzur melakukan tawaf wada\' lebih dulu, agar saat pemberangkatan nantinya mereka ini tidak  tertinggal  atau meninggalkan tawaf. Seperti diketahui, hukum  tawaf wada’ bagi jemaah haji adalah wajib, kecuali jemaah haji wanita yang haid dan nifas. Sementara itu dijadwalkan besok koper jamaah akan ditimbang dengan berat maksimal  32 kg, agar tidak melebihi kapasitas.  Jemaah sebagian sengaja membeli atau meminjam timbangan  untuk mengantisipasi berat barangnya. Kondisi jemaah pada umumnya terserang batuk dan pilek, bahkan sebagian  jemaah haji tensi darahnya naik, sehingga pelayanan kesehatan harus  ekstra  memberikan perawatan.  \"Jemaah masih ramai berobat dan tensi  mereka naik, mungkin karena   mereka ini sudah tidak sabar lagi mau pulang ke tanah air,\" kata Nopian.  Batuk dan pilek juga menyerang jemaah Kloter 6 dan 7, bahkan kondisi ini juga menyerang petugas haji.  Pun begitu, kondisi jemaah stabil, dan tidak ada yang dirawat.  Di sisi lain, jemaah Kloter 6 sebagian masih melakukan aktivitas ke Masjidil Haram melakukan umrah sunnah. (247)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: