Cara Ini Bisa Turunkan Risiko Kecelakaan Berkendara
BAGI kebanyakan orang, khususnya yang tinggal di kota padat aktivitas seperti Jakarta, macet sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Agar tak jenuh atau ngantuk saat menghadapi kemacetan, banyak orang yang mendengarkan musik upbeat. Padahal mendengarkan musik yang cenderung menyemangati justru membuat pengendara lebih berisiko mengalami kecelakaan.
Menurut penelitian yang diterbitkan tanggal 30 Agustus lalu di jurnal Ergonomics, mendengarkan musik mellow atau menenangkan adalah cara paling efektif saat mengemudi dalam kondisi stres dan bisa memicu kemarahan di jalan.
Sebab, menyetel lagu yang berirama cepat akan cenderung lebih mengganggu sehingga menyebabkan pengemudi merasa terburu-buru. Peneliti melakukan eksperimen pada peserta yang melakukan simulator mengemudi sambil mendengarkan musik.
Peserta yang beralih ke musik mellow secara tiba-tiba atau bertahap, pada akhirnya memiliki tingkat ketenangan yang sama. Tapi, mereka yang beralih dari musik upbeat ke mellow dengan cepat, akan melakukan sedikit lebih banyak kesalahan.
\"Perubahan mendadak dalam musik menyebabkan ketenangan yang lebih fisiologis dan serta meningkatnya kinerja mengemudi. Dengan demikian, mengemudi jadi lebih aman dan efektif,\" kata peneliti dari Philips Research Laboratories, Eindhoven, Marjolein van der Zwaag, seperti dilansir laman Newsmaxhealth, Selasa (8/10).
Marjolein melakukan penelitian dengan rekannya dari Belanda serta Stanford University, California. Ia menambahkan temuan mereka bisa berlaku bagi kantor atau rumah sakit untuk mendorong orang mendengarkan musik santai selama mengemudi.
Sementara itu studi yang dilakukan peneliti dari Universitas Metropolitan London menunjukkan efek dari jenis musik tertentu yang tidak jelas bisa memacu adrenalin pengemudi hingga mereka bisa berbuat di luar batas. Selain itu, peneliti menemukan bahwa cara berkendara mobil paling aman terjadi saat pengemudi mendengarkan lagu-lagu dengan tempo 60 hingga 80 denyut per menit atau kira-kira sama dengan detak jantung manusia.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan Confused.com terhadap 4 orang pria dan 4 orang wanita juga menunjukkan hasil yang salah satunya mengatakan seorang peserta wanita menyetir paling agresif, kencang dan lebih mendadak melakukan pengereman dibanding peserta lain saat mendengar musik hip-hop.
Selain itu, musik heavy metal membuat seorang pengemudi pria menyetir lebih cepat dibandingkan peserta lain karena merasa terganggu. Tapi, ada juga seorang pengemudi wanita yang mengaku campuran tempo lagu berbeda justru membuatnya sakit kepala.
Semua peserta diminta mengemudi sejauh 500 mil. Pada jarak 250 mil pertama, mereka tidak mendengarkan musik sama sekali. Setelah mencapai 250 mil, peserta diizinkan mendengarkan lagu yang sudah disediakan seperti musik dance, hip-hop, heavy metal dan klasik. (fny/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: