Pembangunan Trotoar Diprotes
PUT, BE - Protes warga terhadap kegiatan pembangunan kembali terjadi. Kali ini terjadi di Kelurahan Pasar Padang Ulak Tanding (PUT) Kecamatan PUT tepatnya di simpang tiga Kota Padang. Warga protes pembangunan trotoar, karena pekerja dilakukan tanpa permisi dan sosialisasi tiba-tiba membongkar bangunan warga. \"Bukan kami tidak mendukung pembangunan, tapi harusnya ada etika juga. Bangunan kami yang dirusak dengan alasan pembangunan, harusnya ada sosialisasi kepada warga,\" ungkap Kandar (40), warga yang menjadi korban pembangunan pelebaran jalan. Hal senada di ungkapkan warga simpang tiga Kota Padang, Guru Agung Mataram (60) mengatakan, pekerjaan pembangunan peruntukkannya untuk trotoar tersebut tidak pernah ada pemberitahuan dari pihak yang terkait tentang adanya pembongkaran di depan rumah warga termasuk depan rumah saya. Warga juga berusaka menayakan kepada pengawas lapangan pekerjaan proyek trotoar tersebut, terkesan pihak pelaksana lapangan sulit untuk dikonfirmasi terlihat enggan ditemui. Hanya saja, dari informasi yang berkembang bahwa pengawas lapangan dari CV Jorial Bradehs pembangunan pelebaran jalan simpang tiga kota padang tersebut menggunakan APBD Provinsi Bengkulu sebesar Rp 1.180.600.800,00 sepanjang 1100 meter. Dijelaskan warga, pekerjaannya sudah satu minggu dilakukan pembuatan siring dan plat deker untuk pelebaran jalan. Lurah Pasar PUT Cik Hasan kepada wartawan, Selasa (24/09) mengaku tidak tahu adanya pembuatan siring jalan dan plat deker untuk pelebaran jalan tersebut, sebab tidak ada pemberitahuan dari pihak pemborong. \"Pembuatan plat deker dan siring tersebut kami tidak mengerti, karena tiba-tiba langsung ada pekerjaan tanpa sosialisasi atau pemberitahuan kepada kami,\" kata Lurah. (999)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: