Komposisi UN Berubah, Sekolah Harus Jujur

Komposisi UN Berubah, Sekolah Harus Jujur

BENGKULU, BE - Perubahan komposisi nilai kelulusan Ujian Nasional (UN) ditanggapi positif berbagai kalangan. Pasalnya, bila komposisi 50 persen Ujian Akhir Sekolah (UAS) dan 50 persen Ujian Nasional diberlakukan akan menguntungkan siswa. Pun begitu sekolah harus jujur memberikan nilai sesuai dengan kemampuan anak. \"Harapan saya dengan naiknya porsi lokal (nilai UAS) tingkat kejujuran kita harus semakin tinggi. Jangan sampai nanti beban porsi daerah diperbesar oleh pusat berdampak dengan kualitas kelulusan kita semakin menurun. Kalau tahun lalu kita mengedepan stardar pusat maka apabila komposisi berubah maka standar kelulusan kita harus lebih baik,\" ungkap Kadispendik Provinsi Bengkulu, Dr. H Syafrudin SE MSi. Untuk itu, diperlukan peran aktif walikota dan bupati dalam menentukan standar kelulusan daerahnya masing-masing. Terutama dalam peningkatan mutu guru. Karena guru yang berkualitas akan melahirkan siswa berkualitas dan siap bersaing. \"Yang jelas apapun berubahan mekanisme komposisi nilai lulus UN nanti akan kita terima, dan kita akan lakukan pertemuan dengan pimpinan dikabupaten/kota,\" terangnya. Kadispendik Kota Bengkulu Marjon MPd menilai perubahan ini semakin memacu sekolah untuk meningkatkan mutu. Baginya, berapapun komposisi kelulusan yang akan ditetapkan pemerintah tidak menjadi masalah apabila diiringi dengan naiknya mutu siswa. \"Bagi kita sekarang, berapapun komposisinya kita terima. Sekarang kita harus meningkatkan mutu siswa. Karena kalau siswa kita berkualitas, mau berapapun komposisinya tidak akan menjadi masalah,\" terangnya. Sementara itu ditemui di tempat berbeda, Kepala SMAN 5 Kota Bengkulu, Dra. Darmawati MPd mengatakan perubahan ini membuat guru semakin termotivasi. Karena pemerintah memberikan kepercayaan kepada sekolah untuk memberikan penilaian yang akan berpengaruh pada kelulusan UN. \"Saya setuju dengan perubahan ini tapi sekolah dan guru harus memberikan penilaian yang objektif. oleh karena itu untuk mencapai hasil yang maksimal juga dibutuhkan peran serta orang tua,\" jelasnya. Kendati berubah, dia yakin hal tersebut tidak menjadi masalah mengingat input siswanya yang 90% sudah berkualitas. Mutu inilah yang harus diasahnya guna melahirkan siswa yang benar-benar siap bersaing. Sama halnya yang dikatakan Kepala SMKS 4 PGRI Kota Bengkulu, Nuryana SPd. Di sekolah swasta ini terhitung dibulan Oktober mendatang akan melakukan try out selama 6 kali. Seluruh kegiatan ini mendapatkan bantuan dari Kemendikbud. \"Alhamdulilah, kita dapat bantuan di Provinsi Bengkulu ini ada 6 sekolah, tersebar di Kaur, Seluma dan Kota Bengkulu,\" terangnya. Selain itu, untuk menghadapi UN 3 orang guru yang mata pelajaran yang di-UN-kan juga akan mendapatkan pelatihan yang rencananya mulai dilakukan November mendatang. Kegiatan ini akan diselenggarakan di 4 Provinsi yaitu Medan, Makassar, Surabaya dan Jakarta. \"Saat ini kita masih menunggu undangan dari Pusat, dimana diklat ini dilakukan. Ada 4 Provinsi penyelenggara, yang menentukan tempatnya bukan kita tapi langsung dari pusat,\" terangnya. Sejak kemarin, kata dia, 36 siswa kelas akhirnya sudah mengikuti UN online yang dilakukan oleh Kemendikbud. Kendati online, namun kegiatan ini dilakukan seperti UN sesungguhnya. Dengan materi soal yang berbeda-beda setiap siswanya. \"Hasilnya bisa kita ketahui langsung, jadi kita tahu bagaimana kemampuan anak-anak kita ini. Latihan ini bentuk perhatian pemerintah pusat kepada sekolah ini, harapan kita bukan hanya mengejar kelulusan tapi juga hasil lulusan yang berkualitas,\" harapnya. (128)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: