Cara Unik Wanita Italia Menikmati Makanan
Sophia Loren pernah mengatakan, \"Saya berhutang banyak pada sepiring spaghetti, karenanya saya memiliki bentuk tubuh yang kini saya miliki.\" Benar atau tidaknya sang diva pernah mengatakan hal tersebut, memang masih dipertanyakan. Tapi yang jelas, pernyataan tersebut menggambarkan bahwa perempuan Italia memang lebih menikmati acara makan mereka dibandingkan perempuan Amerika. Dalam sebuah wawancara, pemenang Veuve Clicquot World\'s Best Female Chef 2013, Chef Nadia Santini, menyatakan bahwa makanan dapat menyatukan rakyat Italia. Tidak ada batasan, perbedaan prinsip politik dan sebagainya. Makanan, ujarnya, merupakan bahasa universal yang transparan. Saat memasak, ada rasa senang dan sehat yang membaur pada masakan. \"Seperti halnya musik, kumpulan nada yang menciptakan simfoni indah,\" ujar Chef Nadia. Dikutip dari Huffington Post, berikut enam hal yang berhasil dirangkum dari pernyataan para koki Italia, blogger makanan dan jurnalis mengenai cara perempuan Italia menikmati, mencintai dan mensyukuri makanan mereka. 1. Makanan merupakan gaya hidup Giulia Scarpaleggia dari Jul\'s Kitchen menjadikan makanan sebagai gaya hidupnya sehari-hari. Ia mengembangkan resep dari majalah menjadi makanan hasil kreasi sendiri. Lalu, mengajarkannya pada kelas memasak makanan Tuscan untuk turis dan warga Italia sendiri. 2. Makanan adalah investasi Dari data yang diperoleh Food Service Warehouse pada tahun 2012 terlihat bahwa rata-rata orang Italia menghabiskan 14,7 persen dari penghasilan mereka untuk makanan. Sedangkan orang Amerika hanya menghabiskan 6,9 persen. Anehnya, jumlah penderita obesitas dan diabetes di Amerika justru lebih tinggi dari Italia. Hal inilah yang dimaksud dengan berinvestasi pada makanan. Demi memperoleh makanan yang segar, sehat dan bersih, orang Italia tidak pernah ragu untuk membayar lebih. 3. Makanan lokal dan musiman lebih sehat. Marcella Hazan, seorang penulis kuliner mengatakan bahwa dirinya lebih menyukai bahan makanan yang tersedia secara musiman. Menurutnya pangan musiman lebih penting. Meski makanan organik juga sama pentingnya, tapi ia tidak pernah peduli dengan makanan organik. \"Yang saya utamakan adalah cita rasa!\" ujar Hazan. Ia mengaku lebih menyukai makanan lokal karena lokasi produksinya tidak terlalu jauh. Makanan yang datang dari lokasi yang terlalu jauh, katanya, memiliki rasa yang buruk karena terlalu lama berada di dalam kemasan saat proses pengantaran sehingga menurunkan kualitas rasa. 4. Memasak dengan simpel \"Bagi orang Italia, tempat makan terbaik adalah rumah,\" ujar Judy Witt, seorang wanita yang bermukim di Toskana. Hal ini disampaikannya pada suatu wawancara untuk program My Melange. Idealnya, masakan rumah memang tidak memerlukan teknik memasak yang rumit. Koki asal Italia sekaligus penulis kuliner, Anna Del Conte, mengatakan bahwa bahan makanan yang berkualitas dengan proses memasak yang tidak rumit adalah hal utama yang membuat ritual makan menjadi terasa nyaman dan menyenangkan. 5. Jangan makan terburu-buru Pepatah Jawa alon-alon waton kelakon juga berlaku pada cara makan wanita Italia. Makan terburu-buru akan membuat seseorang cepat lapar kembali. Makan perlahan memberikan waktu untuk organ pencernaan bekerja lebih teratur, sehingga sinyal kenyang tersampaikan dengan baik ke otak. 6. Makan bersama-sama lebih menyenangkan daripada sendiri Wanita Italia senang memasak untuk orang-orang terdekatnya. Menurut blogger Italia, Sandra Salerno, memasak sebaiknya dilakukan dengan penuh cinta. Hal ini juga berlaku pada saat membuat sepotong sandwich. (net)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: