Janji Helmi-Linda Ditagih
Diskusi Berlangsung Panas BENGKULU, BE – Janji Walikota H Helmi Hasan dan Wakil Walikota Ir Patriana Sosialinda ditagih. Penagihan ini berlangsung dalam sebuah diskusi publik yang digelar Pusat Kajian Anti Korupsi (Puskaki) di Aula Gedung Pendidikan Nasional Provinsi, kemarin. \"Semoga diskusi ini menghasilkan kebaikan bagi warga Kota Bengkulu dimasa yang akan datang,\" ujar Koordinator Puskaki, Melyansori SPdI, dalam sambutannya. Dalam diskusi yang dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai elemen mahasiswa awalnya ditampilkan sederet bukti berupa video rekaman maupun pamflet selebaran yang berisikan janji Helmi–Linda sewaktu kampanye Pilwakot. \"Saya kira wajar saat kampanye kandidat menyampaikan sesuatu yang bombastis,\" ujar Guru Besar Tata Negara Universitas Bengkulu, Prof Juanda SH MH, yang menjadi salah satu narasumber diskusi ini. Sementara pakar manajemen Unib, Prof Kamaludin SE MM dalam kesempatannya sebagai narasumber mengutarakan, program Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake) sulit untuk direalisasikan. Seperti yang sering diungkapkan, APBD Kota Bengkulu kurang untuk mendanai program ini. \"Ini hanya mungkin ketika kita mengundang investor dalam jumlah besar dan menggerakkan perekonomian skala besar yang strategis seperti pariwisata,\" ujarnya. Sofyan Hardi, anggota DPRD Kota yang juga hadir menyampaikan, pihaknya ketika membahas RPJMD sempat mengkritisi dua masalah dari pemerintahan Helmi-Linda. \"Pertama soal kata APBD untuk Rakyat. Kedua masalah Samisake yang dijanjikan pertahun, bukan perperiode. Tapi kami mengkritisi ini bukan karena benci. Melainkan karena kami ingin pemerintahan ini berhasil. Tapi pada akhirnya diterima juga. Karena lebih baik berbuat daripada tidak sama sekali,\" tukasnya. Di sisi lain, Dr H Ahmad Badawi Saluy SE MSi yang juga hadir menyampaikan, pihaknya pesimis janji Helmi-Linda dapat terealisasi. Ia menyoroti minimnya PAD Kota Bengkulu. \"Harus ada perubahan besar terkait infrastuktur dan investasi untuk mendongkrak PAD kita secara signifikan. Baru cukup untuk mendanai semua janji politik Helmi-Linda,\" bebernya. Selain itu, Ketua LPHB Kota Bengkulu, Tarmizi Gumay SH MH dalam kesempatan itu mengatakan, saat ini pihaknya telah mengumpulkan bukti-bukti janji kampanye Helmi–Linda dan dokumen untuk melaporkan pasangan tersebut juga telah mereka persiapkan. \"Dalam bulan ini, kita akan melaporkan ke Polda Bengkulu terkait pembohongan publik yang telah terjadi,\" tukas Tarmizi yang juga merupakan pesaing Helmi-Linda saat pilwakot putaran pertama dahulu. Berlangsung Panas Diskusi ini sempat berlangsung panas. Pasalnya, Aurego Jaya perwakilan dari LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) sempat memancing emosi koordinator Puskaki Melyansori dengan menuding bahwa Puskaki merupakan kader salah satu partai yang kalah dalam Pilwakot yang lalu. \"Kalian adalah barisan sakit hati,\" ujarnya. Melyansori, orang yang dituduh demikian secara spontan menjawab, \"Saya tegaskan di sini bahwa saya bukanlah anggota partai tertentu. Silakan dicek apakah nama saya ada dalam keanggotaan partai tertentu. Kalau ada, maka saya beri anda uang Rp 100 juta. Jadi kita di sini jangan memfitnah,\" ujarnya. Ia pun menengarai sebagai anggota Panwascam Kecamatan Singaran Pati. \"Silakan anda lihat di Panwaslu daftar nama saya. Kalau saya anggota Parpol tentu saya tidak lulus menjadi Panwascam tersebut,\" paparnya. Walikota Mengapresiasi Terpisah, Walikota H Helmi Hasan mengapresiasi adanya diskusi ini. Menurutnya, diskusi tersebut dapat memotivasinya untuk bekerja lebih giat lagi untuk kemakmuran rakyat. \"Itu kan sudah dari dulu. Itu hak warga masyarakat dalam demokrasi. Namun yang jelas, apa yang kita sampaikan di RPJMD itu sesuai visi misi kita selama ini. DPRD pun tidak ada masalah. Apapun itu kita akan terus berbuat sesuai anggaran yang ada,\" singkatnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: