Illegal Logging Masih Marak
KEPAHIANG, BE - Aksi illegal logging diduga masih sangat marak terjadi dalam kawasan Hutan Lindung (HL) Bukit Daun Register V dalam wilayah Kabupaten Kepahiang. Bahkan pihak Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) mengklaim aksi ilegal logging yang saat ini tengah marak terjadi di wilayah Bukit Meyan Kecamatan Muara Kemumu dan Benuang Galing kecamatan Seberang Musi. \"Kondisi ini tentunya sangat mengancam kerusakan kawasan hutan. Informasi kerusakan kawasan hutan ini kita dapat langsung dari masyarakat di wilayah setempat, karena masyarakat masih kerap melihat kayu-kayu yang keluar dari dalam kawasan HL,\" ujar Kadis Hutbun Kepahiang Ir Ris Irianto melalui Kabid Kambin Edi Junaidi SSos. Dikatakannya, menurut laporan masyarakat saat kayu-kayu itu tiba di pemukiman penduduk langsung menghilang tanpa bekas. Dengan demikian Dishut pun menduga jika kayu-kayu itu merupakan pesanan yang langsung diangkut. \"Bisa jadi kayu-kayu yang diduga dari hasil praktek illegal logging dalam kawasan HL tersebut langsung diangkut keluar dari wilayah Kabupaten Kepahiang, sehingga memang sangat sulit ditemukan,\" jelasnya. Menurutnya, berdasarkan laporan masyarakat yang pernah melihat, kayu-kayu dari dalam kawasan HL sudah dalam bentuk kayu olahan berbentuk papan dan kasau dengan berbagai ukuran. \"Artinya pelaku illegal logging membuat kayu olahan langsung dalam kawasan dengan hanya menggunakan chain saw, karena sejauh ini kita juga tidak menemukan adanya semacam tempat pengolahan kayu atau saumil dalam kawasan disaat patroli dilakukan,\" terangnya. Dikatakan Kadishut, masih maraknya praktek illegal logging dalam kawasan HL juga dibuktikan dengan adanya bekas-bekas tebangan para pelaku. Dimana kayu yang ditebang merupakan jenis rimba campuran seperti Medang, Merambung, Suriyan dan beberapa jenis lainnya. \"Sampai dengan saat ini memang kita belum berhasil menangkap satupun pelaku illegal logging dalam kawasan HL, kita menduga karena disaat patroli dilakukan sudah bocor duluan,\" tandasnya.(505)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: