Dikpora Evaluasi Mutasi Guru

Dikpora Evaluasi Mutasi Guru

KEPAHIANG, BE - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kepahiang segera melakukan evaluasi terhadap mutasi guru, kepala sekolah dan pengawas yang digelar beberapa waktu lalu. Itu lantaran pasca mutasi, ternyata terdapat beberapa guru malah terkesan enggan pindah dari sekolah lama ke sekolah yang baru. Kepala Dinas Dikpora Kepahiang Mansori SH MH membenarkan hal tersebut. Ia tidak menampikkan adanya kabar jika pasca mutasi dilakukan beberapa orang guru enggan pindah dari sekolah yang lama. \"Untuk memastikan kebenaran kabar tersebut kita terlebih dahulu akan melakukan evaluasi. Sehingga dari evaluasi itu setidak-tidaknya kita bisa mengetahui apa alasan guru yang enggan pindah pasca mutasi,\" ungkap Mansori kemarin (30/7). Dikatakannya, jika dari hasil evaluasi tersebut nantinya memang terdapat kesalahan dalam artian mutasi masing-masing guru tersebut kurang tepat, maka akan diperbaiki. \"Nantinya kan setelag di evaluasi akan diketahui apa alasan guru enggan pindah, karena siapa tahu disekolah yang lama jam mengajar guru bersangkutan telah mencukupi dan saat pindah malah kurang, jadi mesti diperbaiki,\" jelansya. Menurutnya, sekarang ini mutasi ataupun memindahkan guru bukanlah hal yang mudah, apalagi alasannya karena suka tidak suka. Saat ini guru itu lebih dituntut memenuhi jam mengajar. \"Makanya disaat seorang guru akan dimutasi, kita memerlukan analisa dan kajian yang matang. Baik itu dari segi jam mengajar yang dimiliki guru bersangkutan, ataupun sisi dan pertimbangan lainnya,\" tegansya. Dijelaskannya, untuk para guru di Kepahiang saat ini tidak bisa lagi bersantai-santai seperti dahulu. Ini lantaran jam mengajar guru harus penuh dan tidak kurang dari 24 jam per pekannya. \"Seperti untuk guru yang sudah mengenyam predikat sertifikasi, jika kurang dari 24 jam dalam sepekan maka bisa saja tunjangan sertifikasinya tidak dibayar, bahkan bisa juga dicabut,\" tandasnya. (505)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: