Kapolres : Kita Upayakan Persuasif

Kapolres : Kita Upayakan Persuasif

BENGKULU, BE - Kapolres Bengkulu AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH menggelar diskusi terbuka dengan perwakilan dari pedagang pasar subuh. Pertemuan ini dilakasakan dalam rangka mencari solusi terbaik untuk penyelesai pemasalahan pasar subuh, agar para pegadang mau dipindahkan ke pasar Baru Koto. Dijelaskan Kapolres dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2 jam di ruang rapat Mapolres Bengkulu kemarin (6/7). Sebenarnya para pedagang akan lebih baik jika berjualan atau menggelar barang dagangannya di pasar Baru Koto yang telah disiapakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot), selain para pedagang mendapatkan kios gratis, fasilitas didalam pasar baru kota juga sangant mendukung untuk aktivitas jual beli, sebab di pasar itu sudah dilengakapi dengan sarana dan prasarana.\"Disini kita diskusi, silahkan sampaikan kemauan pedagang  untuk mencari solusi terbaik dengan kepentingan bersama, \"  sebut Kapolres saat membuka diskusi. Lebih lanjut Kapolres juga mengungkapkan, permasalahan dari keraguan pedang apabila pindah dagangan tidak akan laku, belum diketahui sebab para pedangang selama ini belum pindah secara bersamaan. Disebutkan Kapolres, Walikota Helmi Hasan SE, telah berjanji apa bila barang dagangan para pedagang tidak laku saat berjual di Baru Koto, Walikota siap untuk memborongnya.\"Janji-janji seperti ini sudah berulang kali pak diucapkan pejabat pemerintah. Tetapi saat telah dituruti nanti, pejabat ini sudah lupa apa yang diucapkannya. Walikota paling bertahan 1 minggu untuk memborong dagangan kami, setelah itu kami mau makan apa lagi,\" jawab seorang pedagang setelah mendengarkankan penjelasaan Kapolres. Usai pertemuan, kepada awak media Kapolres mengungkapkan. Jika kegiatan ini adalah upaya persuasif atau pendekatan yang dilakukan oleh Kepolisian kepada para pedagang. Kedepannya apabila pedagang masih membandel maka kepolisian akan mengambil tindakan tegas.\"Kita ini (polisi) berada di tengah atau independen, sehingga kita juga perlu mendengarkan suara-suara para pedagang mengapa mereka bersih keras untuk tidak pindah,\" ungkap Kapolres. Disebutkan Kapolres dari pertemuan tersebut, pedagang tetap bersih keras untuk tidak direlokas, sekalipun pemerintah telah menyediakan fasilitas yang memadai untuk aktifitas berjualan para pedangan di Baru Koto yang diberikan secara gratis. \"Memang tidak diputuskan solusi apapun dalam pertemuan tadi, sebab dalam pertemuan ini hanya mengambil aspirasi dari para pedagang,\" ujar Kapolres. Ditambahkan Kapolres, dalam pertemuan tersebut para pedangang menjamin kebersihan kawasan pasara subuh. Sesuai dengan kesepakatan para pedagan yang akan menutup lapak dagangannya dan membersikan jam 08.00 WIB. Setiap harianya, tetapi anehnya meski sudah menyanggupi tersebut. Dalam pertemuan dengan Kapolres tersebut pedagang mengajukan tambahan waktu hingga pukul 09.00 WIB, dengan alasan bulan ramadhan.\"Kita siap siaga untuk menjaga pengamanan, apa bila nanti para pedagang melakukan tindakkan anarkis tentu akan kita tindak sesuai hukum yang berlaku,\" sebutnya. Kapolres juga menyatakan jika tindakan pedagang berjualan di badan jalan ini adalah perbuatan yang melanggar hukum. Sebab telah diataur dalam undang-undang 32 tahun 2004 tentang fungsi trotoar bukan untuk menggelar lapak dagangan tetapi diperuntukkan bagi pejalan kaki. Sedangkan di pasar subuh para pedagang banyak yang menggunakan trotoar dan jalan raya untuk menggelar dagangannya. Tindakkan tersebut melanggar hukum dengan acaman 1,5 tahun.\" Sekarang kita sudah melakukan pendekatan dengan para pedagang. Dan mereka mengatakan tidak mau direlokasi,\" tutup Kapolres.(320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: