Bacok Leher Nyaris Putus

Bacok Leher  Nyaris Putus

CURUP, BE - Ruswandi (32) segera dilakukan ke RSUD Curup sekitar pukul 17.00 WIB, Kamis (27/6). Leher pria yang berprofesi sebagai petani itu mengalami luka robek 15 cm akibat bacokan senjata tajam jenis parang. Pelaku penganiayaan berisial An (30) warga Kelurahan Tempel Rejo Kecamatan Curup Selatan, yang merupakan adik kandung korban. Insiden berdarah antara kakak dan adik ini terjadi di kebun di Desa Batu Ampar Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang. Beruntung kejadian ini cepat diketahui warga, sehingga korban segera dilarikan ke RSUD Curup untuk mendapatkan penanganan tim medis. Mendapatkan informasi penganiayaan, tim buru serga Satuan Reserse Kriminal Polres Rejang Lebong (RL) segera melakukan pengejaran terhadap pelaku. Berselang satu jam setelah kejadian An berhasil ditangkap dan diamankan ke Mapolres (RL) untuk menjalani pemeriksaan. Belum jelas penyebab An berbuat kejam terhadap saudara kandungnya. An sendiri masih memilih bungkam ketika diinterogasi petugas. Namun menurut informasi diperoleh wartawan permasalahan ini terjadi hanya karena kesalahpahaman. An marah kepada korban karena mengira uang miliknya telah diambil oleh korban. Sementara menurut keterangan seorang anggota keluarga korban, uang tersebut dibawa oleh ibu korban yang sedang ke Bengkulu Utara. \"Sebenarnya tuh dak ada permasalahan dengan korban. Tadi tuh saya lihat Mamang (An, red) marah-marah di rumah. Marahnya karena uangnya dikira diambil korban. Mungkin sudah memuncak, saya lihat dia pergi ke kebun menyusul korban. Tahu-tahu kejadiannya seperti ini,” ujar keponakan korban. Kapolres RL, AKBP. Edi SUroso, SH melalui Kasat Reskrim AKP Margopo, SH mengatakan, pihaknya belum dapat melakukan pemeriksaan intensif terhadap An karena belum tenang. “Pelaku sudah kita amankan. Sekarang kami belum dapat mengambil keterangan. Pelaku diduga mengalami tekanan jiwa pasca pembacokan yang dilakukannya,\" tegas Kasat. Selanjutnya pelaku akan diserahkan ke Polres Kepahiang karena peristiwa terjadi di wilayah hukum Kabupaten Kepahiang. \"Kita tetap selalu respon terhadap seluruh laporan warga, agar peristiwa ini tidak menimbulkan gejolak sehingga menimbulkan persoalan lain,” kata Margopo. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: