Astaga, Pengguna Narkoba Mulai dari SD
Reporter:
Rajman Azhar|
Editor:
Rajman Azhar|
Kamis 27-06-2013,15:40 WIB
JAMBI-Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Jambi mengungkapkan, pengguna narkoba di Kota Jambi saat ini melibatkan semua kalangan. Mulai dari anak-anak hingga dewasa. Bahkan, pengguna narkoba dikota Jambi ada yang masih duduk di bangku SD. AKBP Tri Setiadi, Kepala BNN Kota Jambi kemarin mengatakan hal itu diketahui dari tes yang dilakukan secara random di beberapa sekolah yang ada di Kota Jambi.
Untuk di Kota Jambi, lanjutnya, pihak BNN sudah melihat indikasi dari rentang waktu 2012 hingga 2013, pengguna narkoba berjumlah 30 orang. “Itu mulai dari pelajar hingga karyawan. Kita uji secara random. Sementara di Provinsi Jambi kini tercatat 54 ribu penggunan narkoba,” katanya. Namun secara keseluruhan, BNN Kota Jambi belum mendapatkan data pengguna narkoba di Kota Jambi secara keseluruhan.
Faktor keurga, lingkungan, hubungan backstreet, merupakan faktor penyebab seseorang mencoba menggunakan narkoba. Dan saat ini, faktor ekonomi tidaklah menjadi faktor utama seseorang bisa menggunakan narkoba. Tri Setiadi mengatakan tidak hanya orang-orang yang memiliki uang yang bisa menggunakan narkoba. “Kemarin supir angkot kita dapatkan positif narkoba,” katanya.
Bagi pengguna narkoba dengan perekonomian menengah kebawah, biasanya menggunakan shabu-shabu.”Mereka itu patungan belinya, pake rame-rame,” katanya. Sementara bagi pengguna narkoba yang masih duduk di bangku SD, biasanya beraal dari kebiasaan menghisap bau lem. “Awalnya memang ngelem,” katanya.
Kasus narkoba ini sendiri menurut Tri Setiadi seerti fenomena gunung es. Hanya beberapa saja yang terlihat, namun yang tak terdeteksi lebih banyak lagi. Untuk di kalangan pelajar sendiri semenjak Agustus 2012 hingga Mei 2013 berjumlah 6 orang. “Itu kita pilih pengujian sekolah secara random,” katanya. Sementara di kalangan pekerja, 13 orang positif narkoba merupakan pegawai pemerintahan, dan 1 orang meruakan karyawan swasta.
Menurutnya, dengan penemuan kasus tersebut, BNN menganjurkan kepada instansi tempat pengguna Narkoba itu bernaung untuk melakukan pembinaan. “Kalau mereka tidak sanggup, kit siap lakukan rehap,” katanya. Rehap sendiri dilakukan di Lido, Jawa Barat, karena Kota Jambi sendiri hingga saat ini belum memiliki panti rehabilitasi untuk penyalah guna ataupun pecandu narkoba.
Dia juga mengatakan, peran serta pemerintah sangat dibutuhkan untuk membantu pencegahan penyalah gunaan narkoba ini. “Kalau dari BNN juga melaksanakan penyuluhan serta pembentukan kader penyuluh anti narkoba. Sementara peran aktif masyarakat juga sangat dibutuhkan,” tandasnya. (enn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: