Drs Kolendri

Drs Kolendri

Kepala Pelaksana BPBD Bengkulu Bekerja Harus Fokus dan Profesional \"Untitled\"Meski mengawali karirnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tidak disengaja, dalam menjalankan tugasnya Drs Kolendri tidak setengah-setengah. Kolendri menceritakan, setelah menamatkan pendidikan pada jurusan Geografi di Universitas Indonesia tahun 1985, sebenarnya ia memilih bekerja konsultan transmigrasi. Namun pada tahun 1988, berawal dari niatnya yang ingin menjenguk sang nenek di Bengkulu membawa ia akhirnya bekerja dan menetap di Bumi Rafflesia. Setiba di Bengkulu, Kolendri menyempatkan diri untuk berkeliling ke perkantoran Pemda Provinsi Bengkulu. Saat itulah, ia mampir di kantor  Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bengkulu, tanpa sengaja ia bertemu dengan Syafiudin Ar yang menjabat Kepala Bappeda saat itu. Saat berbincang-bincang itu, Syaifudin sempat bertanya kepada Kolendri, ia lulusan apa. Kolendri mengakua lulusan Geografi, dan Syafiudin pun langsung menawarkan ia bekerja di Bappeda, karena saat itu Bappeda sedang membutuhkan sarjana lulusan Geografi. \"Saya sama sekali tidak kenal, saat ia mengetahui saya sarjana Geografi ia langsung menawarkan pekerjaan,\" kenang Kolendri. Saat mendapat tawaran tersebut, ia sempat bingung, karena pada saat itu ia hanya sendiri di Bengkulu sedangkan keluarga berada di jakarta. Mengetahui kebingungannya tersebut, Syafiudin memberikan kesempatan kepada dirinya untuk berpikir selama satu bulan. Dan setelah dipikirkannya secara matang, akhirnya ia mengambil tawaran untuk bekerja di Bappeda Provinsi Bengkulu, dengan status Honorer. Baru beberapa minggu bekerja, ia kemudian mendapat tugas pelatihan tentang pencitraan satelit di Yogyakarta selama 8 bulan. Saat sedang mengikuti pelatihan tersebut pemerintah membuka pendaftaran untuk masuk pegawai negeri sipil dan ia pun mendaftar, dan saat tes ia  izin selama tiga hari dari pelatihan. Setelah pengumuman, akhirnya ia diterima sebagai PNS dan bekerja sebagai staf di Bappeda Provinisi Bengkulu. \"IMG_5021\"Setelah 7 tahun mengabdi sebagai PNS di Bappeda Provinsi Bengkulu, kariernya mulai menanjak. Pada tahun 1996 ia di percaya menjabat Kasi Perdagangan dan Koperasi Bappeda, 5 tahun kemudian ia dipercaya menjadi Kasubbid Pengembangan SDM BPM. Seriring waktu, karir Kolendri terus menanjak, dan puncaknya 29 Januari 2013 lalu ia dipercaya menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu. \"Alhamdulillah setiap naik pangkat selalu sesuai dengan aturan, waktu dan jabatan yang saya emban,\" tambah bapak dua orang anak ini. Dalam menjalani pekerjaannya sebagai PNS dan meniti karirnya hingga menjadi kepala BPBD saat ini, hanya dua kata yang ia selalu pegang teguh hingga yaitu fokus dan profesional. Menurutnya, suatu pekerjaan yang dijalani dengan fokus sesuai dengan bidang yang ia jabat dan disertai dengan profesionalisme yang tinggi maka hasilnya pun akan diperoleh dengan maksimal, begitu juga sebaliknya. Jika dikerjakan dengan asal-asalan maka hasil yang didapat tidak akan maksimal, bahkan tidak akan berhasil. Ia juga mengatakan, fokus tersebut bisa juga untuk menghindari pengaruh-pengaruh yang bisa merusak pekerjaan. Semakin tinggi jabatan yang diemban seseorang, maka akan semakin tinggi pengaruh yang akan datang, tak terkecuali pengaruh politik. Namun, jika melakukan pekerjaan dengan fokus dan profesional maka semua pengaruh yang buruk yang datang tersebut dapat dapat dihindari. Selain itu, pesan Kolendri, meskipun fokus terhadap pekerjaan, namun jangan pernah lupa bahwa ilmu pengetahuan tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada ilmu yang lainnya, sehingga kita harus bisa bekerjasama dengan bidang ilmu lainnya. \"Dalam menjalani perkerjaan kita yang sesuai dengan bidang ilmu kita, kita tidak hanya memanfaatkan ilmu kita saja, melainkan memanfaatkan ilmu yang lain, karena ilmu pengetahuan itu saling menopang antara satu dengan lainnya,\" papar Kolendri. \"IMG_5021\"Kurangi Resiko Bencana Bengkulu sebagai provinsi yang mempunyai peluang bencana alam yang sangat tinggi. Sebagai Kepala BPBD harus mencari alternatif untuk mengurangi resiko yang diakibatkan bencana alam tersebut karena seperti yang kita ketahui bencana alam akan datang tanpa kita ketahui. Dan Menurut Kolendri Bencana alam yang saat ini menjadi kekhawatiran terbesar masyarakat Bengkulu adalah terjadinya Gempa Bumi dan Tsunami. \"Sebagian besar daerah kita berada di pesisir pantai sehingga rentan terhadap bencana alam Gempa dan Tsunami,\" ungkapnya. Beberapa upaya yang akan BPBD lakukan dalam mengurangi resiko bencana yang bisa saja terjadi. Diantaranya adalah dengan membentuk desa tangguh Bencana dan pada tahun 2013 ini di Provinsi Bengkulu akan di Bentuk 140 Desa tangguh Bencana dimana 120 desa berasal dari BNPD dan 20 desa dari BPBD. Desa-desa tangguh bencana ini akan diberikan pelatihan untuk menyikapi jika terjadi bencana. Dan saat ini di kota Bengkulu sudah ada dua Desa/kelurahan yang sudah menjadi Desa tangguh, yaitu Lempuing dan Penurunan. Selain itu kedepannya BPBD akan bekerja sama dengan Universitas untuk yang ada di Bengkulu dengan memanfaatkan mahasiswa yang sedang menjalani KKN. namun tidak semua mahasiwa KKN yang akan dimanfaatkan melainkan mereka yang melakukan KKN di Desa yang berada di pinggir pantai saja. Sebelum KKN para mahasiswa ini akan di beri pelatihan khusu tentang penaggulangan Bencana. Dan rencana BPBD tersebut mendapat sambutan positif dari pihak Universitas. Para Mahasiswa ini akan diberi pelatihan sehingga nantinya mereka bisa membentuk Forum Desa untuk mengurangi resiko Bencana. Dengan adanya forum desa tersebut masyarakat akn tahu jalur evakuasi yang benar, apa yang harus dilakukan dan siapa yang harus diprioritaskan jika terjadi bencana. Untuk meminimalisir resiko bencana tersebut kedepannya BPBD juga akan melakukan sosialisasi dengan melibatkan semua operator seluler, namun program ini masih dalam tahap perencanaan. \"nantinya kita akan mengirim pesan kesemua masyarakat bengkulu, pesan itu berisi sosialisai tentang bencana yang mudah dipahami masyarakat. Dan jika ini Berhasil bengkulu akan menjadi percontohan nasional,\" ujar Kolendri. Sementara itu untuk bencana lainnya seperti Banjir ataupun tanah longsor, Kolendri mengatakan pihaknnya selalu siap siaga jika terjadi bencana tersebut.(Ari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: