Penutupan SMPN Dikecam
BINTUHAN, BE- Penutupan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 dan 2 di Kecamatan Kaur Selatan terus mendapat kecaman berbagai pihak, lantaran penutupan dua sekolah dianggap tidak sesuai dengan tokoh masyarakat dan penghibah tanah. Warga miminta membangun sekolah SMPN 1 dan 2, lantaran memang menginginkan adanya pendidikan di Kaur selatan. Namun Pemkab justru ingin menghapuskanya, sehingga SMPN 1 dan 2 akan bergabung ke SMPN 3 yang berada di lokasi Boarding School. \"Kita sudah menyerap aspirasi masyarakat khususnya Kaur Selatan, mereka mengecam keras dan tidak setuju dua sekolah itu ditutup atau digabungkan dengan SMPN 3,\" ujar Ketua Komisi III Bidang Pendidikan DPRD Kaur Herlian Muchrim ST, kemarin.
Dikatakanya, dalam aspirasi masyarakat Kaur Selatan, sebenarnya sangat setuju adanya pengembangan sekolah baru di lokasi Boarding School. Namun diharapkan tidak serta merta langsung menutup lokasi pendidikan yang sudah lama ada lantaran tidak ada murid. \"Kita sangat mengerti dan memahami konsep dan program bupati. Namun karena pembangunan mecuswar pendidikan di Boarding school tidak ada siswa, kemudian menggambungkan sekolah yang sudah ada, hal itu sangat merugikan masyarakat khususnya penghibah tanah di SMPN 1 KS,\" jelasnya.
Dijelaskanya, tujuan warga KS menghibahkan tanah untuk membangun sekolah SMPN 1 dan 2. Namun untuk tahun ini justru adanya intruksi tidak boleh menerima siswa, lalu untuk tahun 2015 sekolah SMPN 1 dan 2 sudah ditutup dan digabungkan ke SMPN 3 di lokasi Borading School. \"Kita sangat menyayangkan kebijakan Pemkab seperti ini, jelas saat ini merugikan dua sekolah ternama tersebut,\" ujar Herlian juga Ketua KNPI Kaur.
Sementara itu, Kadispenbud Kaur M Daud Abdullah Spd melalui Kabid Dikdas Yuhardi Spi menjelaskan, bahwa penutupan sekolah SMPN 1 dan 2 tidak serta merta langsung ditutup. Akan tetapi penutupan itu dilakukan berproses.
\"Jadi untuk kelas 1 dan kelas II yang sekarang masih bisa bersekolah hingga selesai, namun sekolah itu tidak lagi menerima siswa baru kembali,\" jelasnya. Alasan penggabungan itu, kata Yuhardi, bukan masalah kekurangan siswa tetapi agar pusat pendidikan dijadikan satu untuk wilayah Kaur selatan di lokasi Boarding school. Sehingga disana akan diciptakan pendidikan yang begitu baik.\"Hal ini tidak merugikan siapaun, kemudian lokasi SMPN 1 dan 2 tetap akan digunakan untuk keperluan pendidikan,\" jelasnya.(823)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: