Guru Polisikan Guru

Guru Polisikan Guru

\"2\"TELUK SEGARA, BE - Tidak terima diperlakukan kasar dihadapan murid-muridnya, Surfa Helmi MPD (46), Guru SDN 11 Kota Bengkulu mempolisikan rekan seprofesinya sesama guru di sekolah yang sama BU, selaku Guru Olahraga. Kemarin, sekitar pukul 10.00 WIB, Warga Jalan Beringin No 44 Kelurahan Pada Jati Kecamatan Ratu Samban iniĀ  mendatangi Mapolres Bengkulu. Kedatangan Guru Bahasa Inggris ini untuk melaporkan perbuatan tidak menyenangkan berupa tindak kekerasan yang dilakukan oleh Guru BU terhadapnya pada Sabtu (27/4) lalu, sekitar pukul 10.00 WIB di SDN 11, yang terletak di Jalan Letkol Berlian Kelurahan Malabro Kecamatan Teluk Segara. Menurut pelapor Guru BU telah menyeretnya secara paksa dan membentak dirinya dihadapan para siswanya di ruangan kelas. Perbuatan BU ini membuat korban merasa malu dan wibawanya dimata siswa sirna. Masih menurut korban, tindakan terlapor Bu itu dilatar belakangi rencana pelapor untuk membawa murid kelas 3C, sepulang sekolah mengikuti kegiatan belajar atau komunikasi langsung dengan orang asing di kawasan objek wisata Benteng Malboro, yang lokasinya tidak jauh dari sekolah mereka. Diduga terlapor mendapat informasi mengenai rencana pelapor. Karena terlapor menganggap kegiatan tersebut ilegal sebab belum mendapat izin kepala sekolah yang saat itu sadang berada diluar kota, sehingga terlapor menghubungi kepsek untuk menegur pelapor. \"Waktu itu, karena tidak ada jam mengajar saya duduk diruang TU (Tata Usaha), tiba-tiba saya ditelpon Kepsek. Ia menanyakan rencana saya untuk membawa anak-anak ke Benteng. Namun ketika saya mau menjelaskan telepon tersebut putus,\" ungkap pelapor di Mapolres Kemarin (29/4). Lebih lanjut pelapor menjelaskan, setelah Kepsek menelpon dirinya tersebut, dirinya mendatangi kelas 3C. Setibanya dikelas tersebut telapor langsung menyeret pelapor untuk masuk kedalam kelas. Lalu dihadapan para siswa didalam kelas, terlapor mempertanyakan rencananya membawa siswa kelas 3C tersebut. \"Guru olahraga itu, menarik tangan saya sehingga saya terseret sampai kedalam kelas. Ia juga membentak saya dihadapan siswa dengan bertanya mengenai rencana saya membawa murid kelas 3C ke Benteng,\" tutur pelapor. Ditambahkan pelapor, padahal rencannya itu untuk meningkatkan kemampuan siswanya sendiri. Sebab rencanannya dalam kegiatan tersebut, siswa yang datang berkomunikasi langsung dengan orang asing yang sudah diminta oleh pelapor untuk mengajari siswanya Bahasa Inggris. Selain itu kegiatan sepulang sekolah tersebut, sudah diberitahukan kepada orang tua murid, melalui siswa. Sudah ada 14 murid yang ingin dan mendapatkan izin orang tuanya untuk mengikuti rencana wali kelas 3C tersebut, tetapi rencana baik itu akhirnya terpaksa gagal akibat tindakkan Guru Olahraga tersebut. \"Saya tidak menerima, tangan saya ditarik terlapor, suami saya saja tidak pernah berbuat kasar dengan saya. Padahal sebelumnya saya sudah sampaikan kepada murid-murid untuk meminta izin kepada orang tua mereka terlebih dahulu. Jika orang tua mereka mengizin anak-anak itu boleh ikut, tetapi jika tidak maka saya tidak akan membawa anak tersebut,\" ungkap pelapor, pada BE saat menunggu surat pengantar untuk melakukan visum kemarin. (cw4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: