Gubernur Helmi Hasan Dorong Pemerataan Mutu Pendidikan di Bengkulu, Sebut Tak Ada Sekolah Favorit

audiensi Musyawarah Kepala Sekolah Swasta (MKKS) Kota Bengkulu di Ruang Rapat Lantai III Kantor Gubernur, -ist/be-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menerima audiensi Musyawarah Kepala Sekolah Swasta (MKKS) Kota Bengkulu di Ruang Rapat Lantai III Kantor Gubernur, Senin (8/9). Pertemuan tersebut membahas sejumlah persoalan, mulai dari penerimaan siswa baru hingga kesulitan sekolah swasta dalam mendapatkan murid.
Dalam kesempatan itu, Helmi menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan perhatian yang sama kepada seluruh sekolah tanpa ada perbedaan status baik negeri maupun swasta.
Tak hanya itu, Helmi juga menghilangkan budaya sekolh favorit di Bengkulu. Menurutnya, semua sekolah di Bengkulu sama dan tetap akan mendapatkan perhatian pemerintah daerah.
"Sekarang tidak ada lagi istilah sekolah favorit atau sekolah terbaik. Semua sekolah sama dan akan mendapatkan perhatian yang sama. Jadi orang tua jangan khawatir, pemerintah memastikan semua sekolah bisa memberikan pendidikan terbaik,” ujar Helmi.
Ia juga meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu untuk segera menindaklanjuti berbagai keluhan sekolah swasta agar persoalan yang muncul bisa segera terselesaikan.
“Dikbud Provinsi harus duduk bersama MKKS agar setiap keluhan masyarakat maupun sekolah swasta dapat ditangani dengan baik. Begitu pula jika ada sekolah dengan infrastruktur yang tidak layak, segera laporkan. Pemprov akan menindaklanjuti agar anak-anak kita tetap belajar di tempat yang nyaman,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua MKKS Kota Bengkulu, Sutanpri, menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi wadah aspirasi sekolah swasta agar lebih diperhatikan pemerintah, terutama dalam proses penerimaan siswa baru di semua jenjang pendidikan.
Dalam kesempatan ini pula, sejumlah persoalan turut disampaikan oleh Sutanpri. Salah satunya dengan pemerataan kouta siswa dalam sistem penerimaan murid baru.
“Kami meminta agar kuota penerimaan siswa baru disesuaikan dengan jumlah siswa yang ada, supaya sekolah swasta juga bisa mendapatkan murid dan tetap bertahan. Kami berharap pemerintah bisa memberikan solusi terbaik,” tandas Sutanpri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: