HONDA BANNER
BPBDBANNER

Konseling Seni Revolusioner, FKIP UNIB & Unihaz Bekali Guru BK SMP Bengkulu Tingkatkan Resiliensi Siswa

Konseling Seni Revolusioner, FKIP UNIB & Unihaz Bekali Guru BK SMP Bengkulu Tingkatkan Resiliensi Siswa

Dosen-dosen dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu (UNIB) dan Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH (Unihaz) menggagas program inovatif untuk meningkatkan kapasitas guru Bimbingan dan Kon-(ist)-

BENGKULUEKSPRESS.COM — Dosen-dosen dari Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Bengkulu (UNIB) dan Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH (Unihaz) menggagas program inovatif untuk meningkatkan kapasitas guru Bimbingan dan Konseling (BK) di Kota Bengkulu.

Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Pemberdayaan Guru BK melalui Pendekatan Creative Arts Counseling (CAC) untuk Meningkatkan Resiliensi Siswa,” sebanyak 57 Guru BK SMP se-Kota Bengkulu terlibat aktif dalam pelatihan ini.

Kegiatan ini dirancang dalam 10 sesi hybrid (daring, luring, dan mandiri) selama bulan Juli hingga Agustus 2025. Pada pertemuan perdana yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom pada Rabu, 23 Juli 2025 pukul 09.30 WIB, para peserta mendapatkan pengantar teoritis mengenai pendekatan Creative Arts Counseling dan keterkaitannya dengan pengembangan resiliensi siswa.

BACA JUGA:Kisah Tanah Rafflesia dalam Fiksi, Hasilkan Antologi Cerpen Kolaboratif Penulis Bengkulu

BACA JUGA: AJI Gelar Workshop Etik dan Profesionalisme Jurnalis: Bina Jurnalisme Beretika dan Integritas

Mereka juga dikenalkan pada tiga teknik utama CAC, yaitu Kolase, Gambar Metaforis, dan Clay Art, yang dapat digunakan secara kreatif dalam layanan konseling.

Ketua pelaksana kegiatan, Dr. Vira Afriyati, M.Pd., Kons. dari FKIP UNIB, menyampaikan bahwa CAC merupakan pendekatan yang sangat relevan untuk membantu siswa mengekspresikan diri secara sehat dan membangun ketahanan pribadi melalui seni.

“Media seni seperti kolase atau clay memberi ruang aman bagi siswa untuk bercerita, berefleksi, dan bangkit dari situasi sulit,” ujarnya.

Kegiatan ini juga melibatkan Widya Kartika Sari, M.Pd. dari FKIP Unihaz dan Dr. Arsyadani Mishbahuddin, M.Pd.I. dari FKIP UNIB sebagai narasumber sekaligus fasilitator.

Pembukaan kegiatan dilakukan oleh perwakilan Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, Bapak Zainal Azmi, M.T.Pd., yang menyampaikan apresiasi atas kolaborasi perguruan tinggi dan sekolah dalam meningkatkan kualitas layanan BK. Beliau berharap pendekatan CAC dapat membantu guru BK menghadirkan layanan yang lebih empatik dan kontekstual bagi siswa.

Melalui pelatihan ini, para guru tidak hanya mendapat wawasan baru, tetapi juga modul digital, media praktik, sertifikat, serta akses komunitas belajar berkelanjutan.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: