BPBD Kota Bengkulu Siapkan Posko Bantuan dan Posko Pengungsian Pasca Bencana Gempa

Posko induk di kantor BPBD kota Bengkulu-(ist)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pasca bencana gempa bumi berkekuatan 6,3 SR mengguncang Bengkulu pada Jumat (23/5/2025) dini hari berdampak kerusakan cukup parah khususnya di Kelurahan Betungan Kota Bengkulu.
BPBD Kota Bengkulu bergerak cepat dalam mengantisipasi dampak lain yang ditimbulkan dari gempa tersebut dengan mendirikan Posko tenda pleton untuk pengungsian korban dan Posko penyaluran setra penerimaan bantuan.
"Jadi untuk sementara ini, untuk tanggap darurat yang pertama, kita akan memberikan bantuan logistik kepada korban gempa. Nah, untuk yang akan kita salurkan ini mungkin nanti berupa beras, mie, gula, minyak, roti dan lain-lain, " jelas Kalaksa BPBD Kota Bengkulu, Willhopi.
Berdasarkan data terbaru, sekitar 60 unit rumah dan 3 fasilitas umum terdampak kerusakan ringan hingga berat.
Namun masih beruntungnya belum ada korban jiwa yang ditimbulkan dari kejadian tersebut dan nilai kerugian masih didata oleh lurah dan camat masing-masing wilayah.
BACA JUGA:Gempa Bengkulu, Data Sementara di Kelurahan Betungan 50 Rumah Rusak
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Tinjau Rumah Warga yang Rusak Akibat Gempa 6,3 SR
"Untuk titik pertama yang akan kita salurkan bantuan ini adalah di Perumahan Rafflesia, RT 48 Betungan, Kecamatan Selebar. Kalau posko induk kita berada di kantor BPPD Kota Bengkulu sedangkan Posko-posko kecil itu sudah kita didirikan di lokasi. Sudah dua tenda peleton yang kita pasang dan itu sudah bisa digunakan bagi masyarakat yang memang rumahnya rusak berat atau rusak parah untuk berteduh sementara, " jelasnya.
Data ini terus akan bertambah karena tim dari BPBD Kota Bengkulu kini melakukan jemput bola untuk melihat kondisi langsung di lapangan dan menanyakan langsung kepada camat dan Lurah yang daerahnya terdampak gempa.
Sementara itu, Kepala Stasiun BMKG Kepahiang, Anton menjelaskan hal lain terkait kenapa daerah Betungan tersebut mengalami kerusakan paling parah dari daerah lainnya.
Diluar dari karakter gempa, ada faktor lain yang diduga menjadi penyebab kerusakan parah yang terjadi di komplek perumahan di kelurahan Betungan tersebut.
"dengan gempa 6,3 SR ini terdapat beberapa dampak di permukaan. Jadi dampaknya yaitu mungkin ada rumah yang roboh, ada plafon yang roboh, rumah yang retak. Dari analisa kami bahwa memang daerah-daerah yang terjadi kerusakan, kalau kita petakan itu memang daerah-daerah yang tanahnya lebih lunak dan bisa jadi juga faktor kualitas bangunan," jelas Anton. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: