Tak Mampu Belikan Baju ??Pasutri Ngutil Pakaian Bayi

Tak Mampu Belikan Baju ??Pasutri Ngutil Pakaian Bayi

Buat Anak yang Masih Empat Bulan
SURABAYA  - Bagi orang tua, apapun akan dilakukan untuk anaknya. Namun jangan seperti Agustinus dan Dila Perwita. Pasangan suami istri itu nekat mencuri tujuh pakaian bayi dan sejumlah makanan di Giant, Jalan Rajawali.  Pakaian bayi tersebut akan diberikan kepada anak kedua mereka yang masih berusia empat bulan.
Pencurian itu tidak hanya sekali, tapi telah berlangsung empat kali. Pasutri yang tinggal di Jalan Teluk Nibung tersebut mengakui seluruh perbuatan mereka di Mapolsek Bubutan kemarin (21/4). ??Kapolsek Bubutan Kompol Suryo Hapsoro mengungkapkan, saat pencurian pertama hingga ketiga, Agustinus dan Dila sebenarnya telah dicurigai. Tetapi, keduanya tak bisa langsung ditangkap karena petugas keamanan masih ragu-ragu. \"Pada saat keluar dari kasir, barang yang dibawa di dalam tas itu ternyata tak terdeteksi,\" jelas Suryo. Namun, pada pencurian keempat, petugas kemanan supermarket mengenali pasutri tersebut. Terutama, model rambut Dila yang pendek dan disemir cokelat. Petugas juga mengenali tas yang dipakai Dila. Gerak-gerik pasutri itu juga mencurigakan. Dari pengamatan kamera keamanan, terlihat jelas Dila dan suaminya menuju ke area pakaian bayi. Sebanyak tujuh potong pakaian bayi dia ambil dan dimasukkan ke dalam tas tersebut. Mereka juga masuk ke area makanan kecil. Setidaknya ada cokelat, sosis, makanan ringan, dan beberapa buah kosmetik yang sukses masuk ke dalam tas. \"Untuk menyamarkan aksi dari petugas, mereka juga mengambil barang dan membayar di kasir,\" papar Suryo. Namun, aksi itu telah terpantau. Petugas akhirnya berhasil menangkap mereka ketika keluar dari area Giant. Keduanya lantas diserahkan ke Mapolsek Bubutan. Dila yang pernah bekerja di sebuah perusahaan trading valas menuturkan, dia terpaksa mengambil barang-barang tersebut lantaran terbelit kebutuhan mendesak. Beberapa baju anaknya tak muat lagi. \"Saya malu, Pak. Saya malu,\" ucapnya sambil menangis sesenggukan. Agus yang berasal dari Driyorejo, Gresik, itu mengatakan bahwa kondisi ekonomi keluarganya memang selalu tidak cukup. Apalagi, Agus tak punya pekerjaan tetap. (jun/mas/tom)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: