Apakah Niat Puasa Harus Panjang atau Cukup Pendek? Ini Kata Buya Yahya

BENGKULUEKSPRESS.COM- Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan memerlukan niat yang jelas. Namun, banyak yang masih bertanya apakah niat harus diucapkan secara panjang atau cukup dengan kalimat pendek.

Buya Yahya, Pengasuh Lembaga Pengembangan Da’wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah di Cirebon, memberikan penjelasan mengenai makna niat puasa.

Hal tersebut disampaikan Buya Yahya dalam ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube RISALAH HIDUP.

BACA JUGA:Baru Sadar Rakaat Kurang Saat Sudah Selesai Sholat, Buya Yahya Bagikan Solusinya

BACA JUGA:Hukum Ziarah Kubur Sebelum Ramadhan, Berikut Penjelasan Buya Yahya

"Niat itu intinya di dalam hati, karena niat adalah maksud untuk berpuasa Ramadhan," kata Buya Yahya.

Buya Yahya menegaskan bahwa niat tidak harus diucapkan secara panjang, karena yang terpenting adalah adanya tekad di dalam hati.

Jika seseorang ingin mengucapkan niat puasa, cukup dengan kalimat sederhana seperti "Aku niat puasa Ramadan esok hari" atau "Aku niat puasa Ramadan besok", maka sudah dianggap sah.

Buya Yahya juga menjelaskan bahwa banyak orang terbiasa mengucapkan niat panjang, seperti "Nawaitu shauma ghodin an adā’i fardhi syahri Ramadan…".

Namun, jika niat panjang tersebut diucapkan dengan lisan sambil memahami maknanya di dalam hati, maka tetap sah.

Buya Yahya juga menjelaskan bahwa seseorang yang telah berniat dalam hati, meskipun tanpa melafalkannya dengan lisan, tetap sah puasanya.

Terkait pertanyaan tentang seseorang yang makan sahur tetapi lupa membaca niat puasa, Buya Yahya menegaskan bahwa sahur yang dilakukan sudah cukup dianggap sebagai niat berpuasa.

BACA JUGA:Sahkah Sholat Tanpa Sajadah? Berikut Penjelasan Buya Yahya

BACA JUGA:Ingin Melunasi Hutang Puasa yang Menumpuk Bertahun-tahun, Buya Yahya Bagikan Caranya

Sumber: