Sentilan Pedas Buya Yahya, Untuk Muslim yang Ikut Foya-Foya Merayakan Tahun Baru Masehi

Sentilan Pedas Buya Yahya, Untuk Muslim yang Ikut Foya-Foya Merayakan Tahun Baru Masehi

Buya Yahya Jelaskan Hukum Muslim yang Ikut Foya-foya Merayakan Tahun Baru Masehi-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

"Ibadah dalam Islam berkaitan dengan tahun Hijriah, bukan tahun Masehi," ujar Buya Yahya.

Karena itu, merayakan tahun baru Masehi, terutama dengan cara yang bertentangan dengan nilai-nilai agama, adalah hal yang sebaiknya dihindari.

BACA JUGA:Ingin Segala Beban Hidup Menjadi Ringan, Buya Yahya Bagikan Caranya

BACA JUGA:Ada Ahli Ibadah yang Pahalanya Habis di Hari Kiamat, Berikut Penjelasan Buya Yahya dan Ustaz Khalid Basalamah

Buya Yahya menambahkan bahwa Al Qur'an juga mengingatkan umat Islam agar tidak mengikuti budaya yang berasal dari non-Muslim.

"Ada kelompok dari kalian yang akan mengikuti budaya orang di luar Islam, bukan hanya akidah, tetapi juga kebiasaan mereka," ujar Buya Yahya.

Buya Yahya mengingatkan agar umat Islam tidak terbawa arus budaya yang tidak selaras dengan ajaran agama.

Buya Yahya juga menegaskan pentingnya bagi umat Islam untuk merasa bangga dengan identitas keislamannya dan menghindari kebiasaan-kebiasaan yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

"Jangan dianggap remeh, merayakan tahun baru Masehi lalu lupa dengan tahun baru Hijriah. Itu adalah kemunafikan," tegas Buya Yahya.

Buya Yahya menyatakan bahwa mengikuti budaya yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dapat menjadi musibah besar bagi kehidupan umat Islam.

Buya Yahya juga memberikan contoh dari negara-negara seperti Cina, Amerika, dan Eropa, yang tidak pernah memperhatikan atau merayakan tahun baru Hijriah, meskipun umat Islam ada di sana.

"Di negara-negara itu, meskipun mereka tahu tentang tahun Hijriah, mereka tidak punya keinginan untuk merayakannya," kata Buya Yahya.

Hal ini menegaskan bahwa perayaan tahun baru Masehi adalah budaya yang tidak wajib diikuti oleh umat Islam di seluruh dunia.

Buya Yahya mendorong umat Islam untuk mengganti perayaan tersebut dengan aktivitas yang lebih bermanfaat, seperti mengadakan pengajian atau memperingati Maulid Nabi.

"Daripada ikut-ikutan merayakan tahun baru Masehi, lebih baik kita rubah acara itu dengan cara mengadakan pengajian atau maulid Nabi," pesan Buya Yahya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: