Bengkulu Kembangkan Rencana Induk Perkeretaapian, Dorong Konektivitas ke Pulau Bai
Asisten II Setda Pemprov Bengkulu, R.A Denni,-foto: tri yulianti-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Provinsi Bengkulu terus mendorong upaya pembangunan jalur perkeretaapian yang menghubungkan Lubuklinggau, Sumatera Selatan, dengan Pulau Bai di Bengkulu.
Jalur ini diharapkan mampu meningkatkan konektivitas dan memperlancar distribusi batubara dari Bukit Asam dan daerah sekitarnya melalui Pelabuhan Pulau Bai.
Asisten II Setda Provinsi Bengkulu, RA Denni mengatakan, rencana ini sangat strategis dan memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Namun, proses ini tidak mudah karena terdapat berbagai persyaratan teknis dan administratif yang harus dipenuhi.
"Salah satu syarat penting adalah penyusunan Rencana Induk Perkeretaapian (RIP). Kami sudah menyusun rencana ini, bahkan telah mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di Bengkulu dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Perhubungan," kata RA Denni, Kamis (12/12/2024)
BACA JUGA:Refleksi Akhir Tahun, Kemendikbudristek Apresiasi Program Prioritas di Bengkulu Tahun 2024
BACA JUGA:Pendangkalan Pelabuhan Pulau Bai Bengkulu Masuk Ambang Bahaya, Pemprov Tindak Lanjut Pengerukan
Rencana Induk Perkeretaapian ini ujar Denni, berada dalam tahap pendalaman, sesuai dengan masukan dari Kementerian Perhubungan dan pemangku kepentingan lainnya. Setelah seluruh saran dan rekomendasi diintegrasikan, RIP tersebut akan dianggap selesai.
"RIP ini adalah salah satu syarat utama agar proyek perkeretaapian Bengkulu bisa masuk ke dalam Rencana Induk Nasional (RIBNAS). Tanpa RIP, proyek ini tidak dapat diajukan ke RIBNAS," tambahnya.
Pemerintah Bengkulu saat ini juga tengah memperbaiki dokumen RIP agar dapat segera diajukan ke Kementerian Perhubungan. Setelah dokumen tersebut diterima akan dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai jadwal pelaksanaan, kebutuhan anggaran, dan mekanisme pendanaan.
Menurut Denni, Jalur kereta api dari Lubuklinggau menuju Pulau Bai tidak hanya akan meningkatkan efisiensi logistik batubara, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru di Bengkulu.
Proyek ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam pengembangan infrastruktur transportasi di wilayah Sumatera.
"Kami berharap setelah RIP selesai, akan ada pembahasan terkait kapan proyek ini dimulai dan berapa biaya yang diperlukan. Nantinya, pendanaan dapat dilakukan baik oleh pihak ketiga maupun oleh pemerintah, melalui Kementerian terkait,” tutupnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: