Cegah Diabetes Dengan Kenali 7 Kelompok Orang yang Berisiko Terkena Diabetes, Siapa Saja?

Cegah Diabetes Dengan Kenali 7 Kelompok Orang yang Berisiko Terkena Diabetes, Siapa Saja?

Kelompok orang yang berisiko tinggi terkena diabetes -Pinterest-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik kronis yang terjadi ketika tubuh tidak mampu mengatur kadar gula darah (glukosa) dengan baik. 

 

Penyakit ini bisa berkembang secara perlahan dan pada awalnya mungkin tidak menunjukkan gejala yang mencolok, namun jika tidak dikelola dengan baik, diabetes dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan ginjal, kebutaan, masalah jantung, dan bahkan amputasi. 

 

Salah satu faktor utama dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes adalah dengan mengenali kelompok orang yang berisiko tinggi terkena penyakit diabetes. Siapa saja yang dapat berisiko tinggi terkena diabetes? Berikut diantaranya: 

 

Orang-Orang yang Berisiko Tinggi Terkena Diabetes

 

1. Riwayat Keluarga (Genetik)

Salah satu faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2 adalah adanya riwayat keluarga dengan diabetes. Jika seseorang memiliki orang tua atau saudara kandung yang menderita diabetes, maka ia lebih berisiko untuk mengembangkan penyakit ini. 

 

BACA JUGA:Salep yang Ampuh Atasi Gatal Karena Alergi, dr Zaidul Akbar: Resepnya Hanya dengan Serai

BACA JUGA:Kandungan Nutrisi dan 7 Manfaat Buah Arbei Untuk Kesehatan

 

Faktor genetik memainkan peran dalam bagaimana tubuh mengolah glukosa, sehingga orang-orang dengan riwayat keluarga diabetes perlu lebih waspada terhadap pola makan dan gaya hidup mereka.

 

2. Usia

Risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 45 tahun. Hal ini karena seiring berjalannya waktu, tubuh dapat menjadi kurang sensitif terhadap insulin, hormon yang berfungsi untuk mengatur kadar gula dalam darah. 

 

Oleh karena itu, orang yang berusia lanjut perlu menjalani pemeriksaan gula darah secara rutin untuk mendeteksi diabetes sejak dini.

 

3. Obesitas

Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2. Lemak tubuh yang berlebih, terutama lemak perut, dapat mengganggu fungsi insulin, menyebabkan resistensi insulin, yang pada akhirnya meningkatkan kadar gula darah. 

 

BACA JUGA:Gatal Eksim Sering Kambuh? Coba 8 Cara Ampuh Berikut

 

BACA JUGA:Dipercaya Memiliki Banyak Khasiat, Inilah Manfaat Buah Zuriat Untuk Tubuh

 

Mereka yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) di atas batas normal sangat dianjurkan untuk melakukan perubahan gaya hidup, seperti diet sehat dan olahraga, guna menurunkan risiko diabetes.

 

4. Kurangnya Aktivitas Fisik

Orang yang jarang beraktivitas fisik atau memiliki gaya hidup sedentari (lebih banyak duduk atau berbaring) lebih berisiko mengembangkan diabetes. 

 

Olahraga membantu tubuh dalam mengatur kadar gula darah dengan meningkatkan sensitivitas terhadap insulin. Aktivitas fisik yang rutin, seperti jalan cepat, berlari, atau berenang, sangat penting untuk mencegah atau mengelola diabetes.

 

5. Diet yang Tidak Sehat

Konsumsi makanan tinggi gula, lemak jenuh, dan karbohidrat olahan dapat meningkatkan risiko diabetes. 

 

BACA JUGA:Minuman Segar Bikin Kulit Halus dan Sehat, dr Zaidul Akbar Bagikan Resepnya

 

BACA JUGA:Benarkah Bisa Diolah Menjadi Teh? Inilah Beragam Manfaat Rambut Jagung Untuk Kesehatan

 

Diet yang tidak seimbang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan resistensi insulin. Sebaliknya, pola makan yang kaya serat, buah, sayuran, dan protein sehat dapat membantu menjaga kestabilan kadar gula darah.

 

6. Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis tertentu dapat meningkatkan risiko terkena diabetes, seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), kadar kolesterol tinggi, dan gangguan metabolisme lainnya, termasuk sindrom metabolik. 

 

Sindrom metabolik adalah kombinasi dari beberapa faktor risiko, seperti obesitas perut, kadar gula darah tinggi, tekanan darah tinggi, dan kolesterol yang tidak normal.

 

7. Merokok dan Konsumsi Alkohol

Merokok dapat memperburuk resistensi insulin dan meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang keduanya berkontribusi pada peningkatan risiko diabetes. 

 

BACA JUGA:Mirip dengan Buah Mangga, Kenali 10 Manfaat Buah Kemang Untuk Kesehatan

 

BACA JUGA:Tidak Boleh Dikonsumsi Sembarangan! Inilah Manfaat dan Cara Mengolah Buah Mahkota Dewa Untuk Jaga Kesehatan

 

Begitu pula, konsumsi alkohol berlebihan dapat memengaruhi metabolisme tubuh, meskipun konsumsi alkohol dalam jumlah moderat (tidak lebih dari satu gelas per hari) mungkin tidak berisiko besar.

 

Orang-orang yang berisiko tinggi terkena diabetes melibatkan faktor genetik, gaya hidup, usia, serta kondisi medis tertentu. 

 

Pencegahan dan pengelolaan diabetes sangat bergantung pada perubahan pola hidup yang sehat, seperti makan dengan pola yang baik, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan ideal. 

 

Pemeriksaan kesehatan secara rutin juga penting untuk mendeteksi diabetes lebih awal dan mencegah terjadinya komplikasi jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: