Pahami dan Kenali Jenis Fobia yang Umum Terjadi

Pahami dan Kenali Jenis Fobia yang Umum Terjadi

Saat berhadapan dengan hal yang ditakutinya, penderita fobia biasanya mengalami serangan panik yang memicu gejala berupa detak jantung meningkat, keringat berlebih, mual, tremor, nyeri perut, nyeri dada, pusing, bahkan sesak napas.--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Ada beragam jenis fobia yang bisa dialami seseorang, mulai dari yang umum hingga spesifik, bahkan terkadang tampak tidak masuk akal. Agar dapat ditangani secara tepat, mari kenali dan pahami berbagai jenis fobia berikut ini.

fobia adalah ketakutan yang berlebihan terhadap suatu objek atau situasi tertentu. Kebanyakan orang yang mengalami fobia akan merasa terancam atau takut jika berada di situasi yang menurutnya tidak aman. Bahkan, rasa takut tersebut juga bisa mengganggu aktivitas penderitanya.

BACA JUGA:Dani-Sukatno Ingin Jadikan Bengkulu Kota Pariwisata Bertaraf Internasional

Saat berhadapan dengan hal yang ditakutinya, penderita fobia biasanya mengalami serangan panik yang memicu gejala berupa detak jantung meningkat, keringat berlebih, mual, tremor, nyeri perut, nyeri dada, pusing, bahkan sesak napas.

Beberapa Jenis Fobia yang Paling Umum
Secara umum, fobia terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

Fobia sosial
Fobia sosial atau disebut juga dengan gangguan kecemasan sosial merupakan rasa takut berlebihan yang menetap ketika berada dalam situasi sosial. Misalnya, ketika bertemu dengan orang baru, berbicara di depan orang banyak, bahkan berbelanja.

BACA JUGA:Keguguran 1 Bulan: Ini Tindakan Medis yang Diperlukan

Orang dengan fobia sosial sering kali merasa cemas secara berlebihan dan merasa takut dihina atau dipermalukan oleh orang lain, sehingga membuatnya menghindari situasi sosial. Fobia sosial umumnya disebabkan oleh adanya pengalaman sosial yang kurang menyenangkan, sifat pemalu, atau trauma psikologis di masa kanak-kanak.

Agorafobia
Agorafobia adalah jenis fobia yang menyebabkan penderitanya menghindari tempat dan situasi tertentu yang bisa membuat dirinya takut, panik, dan tak berdaya. Penderita agoraphobia biasanya akan takut meninggalkan rumah dalam waktu yang lama, takut jika berada sendirian di tengah keramaian, serta takut terhadap tempat yang membuatnya sulit lari atau menyelamatkan diri, seperti di dalam lift atau mobil. Dalam kondisi yang sudah parah, agorafobia bisa membuat penderitanya memilih untuk berada di rumah saja karena merasa aman.

BACA JUGA:Langkah Jitu Mengatasi Saraf Kejepit Saat Hamil

Fobia spesifik
Fobia spesifik merupakan ketakutan luar biasa dan menetap terhadap suatu benda, hewan, situasi, atau aktivitas tertentu. Beberapa contoh jenis fobia spesifik meliputi:

- Genophobia, yaitu takut terhadap hubungan seksual
- Hemophobia, yaitu rasa takut berlebihan pada darah
- Megalophobia, yaitu rasa takut berlebih terhadap objek atau benda-benda besar
- Arachnophobia, yaitu rasa takut berlebihan pada laba-laba
- Cynophobia, yaitu rasa takut berlebihan pada anjing
- Emetophobia, yaitu rasa takut berlebihan pada muntah
- Ailurophobia, yaitu rasa takut berlebihan pada kucing
- Ophidiophobia, yaitu rasa takut berlebihan pada ular

BACA JUGA:Thanatophobia: Ketakutan Berlebih terhadap Kematian

- Claustrophobia, yaitu rasa takut berlebihan pada ruang tertutup atau sempit
- Glossophobia, yaitu rasa takut berlebihan untuk berbicara di depan orang banyak
- Acrophobia, yaitu rasa takut berlebihan pada ketinggian
- Ommetaphobia, yaitu ketakutan berlebih pada mata
- Nyctophobia, yaitu rasa takut berlebihan pada malam atau gelap
- Thanatophobia, yaitu ketakutan berlebih pada kematian
- Trypophobia, yaitu rasa takut berlebihan pada benda berlubang banyak
- Autophobia, yaitu ketakutan berlebihan saat sendirian

BACA JUGA:Sering Sakit Kepala di Akhir Haid? Begini Cara Mengatasinya

Anda bisa mengenali berbagai jenis fobia dari tanda-tanda yang telah dipaparkan di atas. Meski phobia bisa menimbulkan gejala serangan panik dan mengganggu aktivitas, kondisi ini sebenarnya masih bisa disembuhkan. Oleh karena itu, bila rasa takut Anda sudah menjadi berlebihan atau tergolong fobia, segera konsultasikan ke psikolog maupun psikiater agar mendapatkan penanganan yang tepat.(bee)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: