Moebius Syndrome: Kondisi Langka yang Dapat Menyebabkan Kelainan pada Wajah
gejala dan tanda sindrom Moebius kebanyakan terjadi pada area wajah--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Moebius syndrome sempat ramai dibicarakan di media sosial. Sindrom ini umumnya jarang terjadi dan ditandai dengan ketidakmampuan bayi untuk menunjukkan ekspresi wajah. Sebenarnya, apakah sindrom Moebius itu?
Moebius syndrome atau sindrom Moebius adalah kelainan langka pada saraf yang menyerang beberapa bagian otak, khususnya bagian saraf otak yang berfungsi untuk mengendalikan otot-otot pada wajah, rahang, mulut, lidah, dan kelopak mata.
BACA JUGA:Jangan Coba-coba! Efek Kokain terhadap Tubuh Sangat Mematikan
Kondisi ini membuat penderitanya sulit menunjukkan ekspresi wajah dan bahkan tidak mampu tersenyum, mengangkat alis, atau mengerutkan kening. Sindrom Moebius bisa terjadi pada bayi sejak lahir dan sering kali membuat bayi sulit makan, minum, dan berbicara.
Kemungkinan Penyebab Moebius Syndrome
Penyebab utama terjadinya sindrom Moebius masih belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa penelitian menemukan ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko janin terlahir dengan kondisi ini, yaitu kelainan genetik, paparan polusi dan zat beracun, serta efek samping obat-obatan tertentu saat hamil.
Selain itu, ada juga teori yang mengemukakan bahwa sindrom Moebius terjadi akibat terganggunya aliran darah dari ibu menuju janin, sehingga janin kekurangan nutrisi dan oksigen yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Hal ini membuat janin yang mengalami kekurangan darah lebih berisiko mengalami gangguan pada proses perkembangan saraf otak, sehingga menderita sindrom Moebius.
BACA JUGA:Bau Ketiak yang Mengganggu? Ini Cara Ampuh Menghilangkannya
Berbagai Gejala Moebius Syndrome
Tanda dan gejala yang dialami penderita sindrom Moebius tergantung pada saraf dan bagian otak yang mengalami kelainan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, gejala dan tanda sindrom Moebius kebanyakan terjadi pada area wajah. Akan tetapi, selain gangguan pada wajah, penderita sindrom ini juga bisa mengalami kelainan di bagian tubuh lainnya.
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat dialami oleh penderita sindrom Moebius:
- Kelemahan atau kelumpuhan total pada otot-otot wajah
- Kesulitan menelan, menyusui, dan berbicara
- Banyak mengeluarkan air liur
- Kesulitan untuk menunjukkan ekspresi wajah
- Bentuk dan ukuran rahang serta dagu yang kecil (mikrognatia)
- Ukuran mulut kecil (mikrostomia)
- Bibir sumbing
- Kelainan pada lidah dan gigi
- Mata juling
- Jari yang saling menempel atau sindaktili
- Gangguan penglihatan dan pendengaran
- Gangguan tumbuh kembang
- Otot-otot tubuh yang lemah
- Kelainan bentuk kaki dan tangan, misalnya kaki bengkok ke dalam (clubfoot)
BACA JUGA:Begini Cara Ampuh Mengatasi dan Mencegah Panu Agar Tidak Muncul Lagi
Penanganan Moebius Syndrome
Karena bisa menimbulkan gangguan dan kelainan di berbagai bagian tubuh, bayi yang terlahir dengan sindrom Moebius biasanya perlu ditangani oleh berbagai dokter spesialis, seperti dokter anak, dokter bedah saraf, dokter bedah plastik, dokter THT, dokter gigi anak, dokter mata, dan dokter spesialis lainnya. Untuk menangani sindrom Moebius, dokter dapat melakukan beberapa penanganan berikut ini:
Operasi
Tindakan operasi ditujukan untuk memperbaiki kerusakan pada otot wajah, mata, atau bagian tubuh lain yang mengalami kecacatan akibat sindrom Moebius. Langkah-langkah operasi yang bisa dilakukan meliputi operasi bibir sumbing, operasi mata juling, operasi perbaikan bentuk kaki, serta operasi plastik untuk memperbaiki bentuk wajah dan tubuh penderita yang mengalami kelainan.
Salah satu teknik operasi yang kini juga banyak dilakukan pada penderita sindrom Moebius adalah teknik operasi senyum atau smile procedure. Teknik operasi ini dilakukan untuk memperbaiki otot-otot wajah agar penderita dapat tersenyum, berbicara, serta makan dan minum dengan lebih baik.
BACA JUGA:Ini Dia Salep Kutu Air yang Ampuh dan Cepat Mengatasi Gejalanya
Pemasangan selang nasogastrik (NGT)
Penderita sindrom Moebius sering kali sulit makan dan minum karena tidak mampu menelan atau menggerakkan otot rahang, wajah, lidah, dan mulutnya. Oleh karena itu, dokter mungkin akan memasang selang nasogatrik atau selang untuk makan dan minum melalui hidung menuju lambung untuk menyalurkan makanan dan minuman. Selang ini umumnya dipasang hingga penderita bisa menelan dengan baik.
Fisioterapi
Fisioterapi atau rehabilitasi fisik bertujuan untuk memperbaiki dan menguatkan otot-otot tubuh penderita sindrom Moebius yang mengalami kelemahan. Dengan fisioterapi, penderita sindrom Moebius dapat dilatih untuk berjalan dan menggerakkan tangan dengan lebih baik.
Selain itu, untuk membantu memperbaiki kemampuan bicara, dokter juga akan menyarankan penderita untuk menjalani terapi wicara (speech therapy). Terapi ini juga bisa dilakukan untuk memperbaiki otot-otot wajah dan membantu penderita agar bisa makan dan minum atau menelan dengan lebih baik. Karena berisiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan tumbuh kembang, bayi atau anak-anak yang terlahir dengan sindrom Moebius juga perlu mendapatkan pemantauan dan stimulasi tumbuh kembang dari dokter anak.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Dapat Support Kementerian Sosial RI
Pada dasarnya, Moebius syndrome belum bisa disembuhkan. Namun, dengan berbagai langkah penanganan di atas, para dokter dapat membantu penderita dengan sindrom Moebius untuk tumbuh dan berkembang dengan lebih baik serta lebih mandiri dalam menjalani hidup.(bee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: