Mengenal Sejarah Tahu Gimbal Khas Semarang

Bukti untuk hal ini dapat ditemukan dalam penemuan arkeologi di Jawa Timur oleh arkeolog Perancis, Damais, yaitu prasasti Watukula (902 Masehi) yang memuat kata 'tahulan', di mana kata tahu juga ditemukan.

Dalam konteks ini, kata 'tahulan' kemungkinan besar merujuk pada tahu seperti yang kita kenal saat ini. Secara khusus, budidaya kacang kedelai telah dikenal sebelum orang Cina tiba di Indonesia pada abad ke-10.

Berikut sekilas informasi mengenai tahu gimbal khas Semarang. 

BACA JUGA:Resep dan Cara Membuat Kue Bulan, Kue Khas Tiongkok yang Terbuat dari Pasta Biji Teratai

BACA JUGA:Ingin Berkunjung ke IKN, Ini 7 Rekomendasi Oleh-oleh yang Bisa Dijadikan Pilihan

Tahu Gimbal Khas Semarang

Sekilas tahu gimbal terlihat mirip dengan ketoprak Cirebon (ketupat tahu digeprak) dan banyak dijual di warung-warung makan di berbagai kota besar di Pulau Jawa.

Tahu gimbal dipercaya sudah muncul dan ada sejak zaman penjajahan. Sepiring tahu gimbal berisi berbagai macam isian, antara lain dadih kopon goreng, tahu goreng berbentuk dadu, kol dan taburan bawang goreng.

Sementara itu, hiasan utamanya adalah gimbal, udang besar berbalut tepung yang digoreng hingga matang dan disajikan dengan nasi dan lauk seperti lontong.

Udang goreng tepung yang besar dan lebar ini adalah asal muasal tahu gimbal khas Semarang.

BACA JUGA:Tajin Sobih, Suguhan Manis Tradisional Madura yang Mirip dengan Bubur SumSum

BACA JUGA:Nikmati Sensasi Es Kelapa Muda Ibu Akbar, Hidangan Sejuk di Tengah Panasnya Cuaca

Menyantap Tahu Gimbal di Rumah

Saat ini, penjualan tahu gimbal dapat ditemukan di seluruh penjuru Semarang, baik di warung-warung pinggir jalan maupun di restoran-restoran ternama. Jika Anda berkunjung ke kota Lumpia, jangan sampai melewatkan makanan khas yang sederhana dan unik ini.

Makanan ini memang jarang dijual di kota-kota besar di Jawa, namun resepnya bisa Anda temukan di tautan di bawah ini. Selamat mencoba!

Sumber: