Tuntaskan Persoalan PDAM
BENGKULU, BE - Belum ditunjuknya direktur defenitif serta masih terjadinya dualisme kepemimpinan di PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu, menuai kritikan dari anggota dewan. Dibiarkannya berlarut-larut persoalan yang ada di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang cukup vital ini, membuat DPRD Kota mempertanyakan keseriusan Pemda Kota dalam menjalankan program 100 hari pemerintahannya.
\"Air ini kan persoalan paling mendasar yang dibutuhkan oleh masyarakat. Jangan dibiarkan berlarut-larut. Terlebih dengan adanya dualisme kepemimpinan. Kami berharap Pemda Kota segera menuntaskan persoalan PDAM ini,\" tegas Wakil Ketua II DPRD Kota Bengkulu, Irman Sawiran SE, kemarin.
Ia menyayangkan masih diberikannya sejumlah fasilitas dan kewenangan kepada direktur yang lama yang sudah dipecat secara lisan oleh Walikota Bengkulu. Sementara sejumlah fasilitas yang sama juga diberikan kepada Pelaksana Harian (Plh). \"Ada kekacauan administrasi dalam hal ini. Kalau memang direktur yang lama dipecat, keluarkan SK (Surat Keputusan) pemecatannya. Kalau yang baru memang hanya menjabat sebagai Plh, SK-kan juga. Sehingga tidak ada dualisme kepemimpinan. Karena ini akan mengganggu kinerja perusahaan itu,\" tukasnya.
Irman juga memberikan pernyataan agar Pemda Kota segera merekrut direktur defenitif yang berdidikasi agar pelayaan perusahaan yang bergerak disektor penyediaan air tersebut dapat berfungsi secara optimal. \"Sekali lagi PDAM ini kan punya peran vital dalam menunjang aktifitas kehidupan masyarakat. Kalau dibiarkan dirutnya dijabat oleh Plh dalam waktu lama, maka kinerjanya tidak akan memuaskan. Percepat itu rekrutmen direktur yang baru. Agar pelayanan perusahaan ini kepada masyarakat bukan hanya semakin baik, namun juga dapat menguntungkan bagi pemasukan keuangan daerah,\" imbuhnya.
Di bagian lain, warga RT 28 Kelurahan Sidomulyo mengeluhkan pelayanan distribusi air PDAM yang terhambat kerumah mereka. Persoalan ini telah berlangsung selama sepekan terakhir. Padahal, warga mengaku selalu membayar tagihan tepat waktu. Sebagaimana yang diungkapkan Arjuna Wiwaha (28), ia tak pernah telat membayar tagihan air kepada pihak PDAM Tirta Dharma. Ia bahkan tak pernah mengeluh apabila jumlah itu terus bertambah setiap bulannya. \"Tapi justru pelayanannya seperti ini. Karena sering terhambat begini, saya terpaksa mandi di kantor,\" katanya.
Ditambakan Arjuna, persoalan tersendatnya pasokan air ini bukan terjadi sekali atau dua kali, namun sering kali. Dari sekian kali hambatan tersebut, pada kesempatan kali ini lah yang waktunya cukup lama. \"Persoalan ini membuat banyak waktu kami terbuang,\" pungkasnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: