Inilah Penyebab Sakit Perut Pada Anak yang Wajib Orangtua Ketahui
Ketidaknyamanan perut bagian atas pada anak-anak bisa disebabkan karena gangguan pencernaan.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Sakit perut pada anak sering terjadi pada anak-anak di bawah 5 tahun. Banyak penyebab Sakit perut dengan kondisi umum yang sama. Anak akan merasa tidak nyaman di perutnya dan sering rewel sehingga membuat kamu sebagai orang tua panik.
Kamu tidak perlu panik, jika Sakit perut tidak menunjukkan tanda khusus. Namun orang tua perlu memahami bagaimana penanganan Sakit perut yang tepat agar bisa segera sembuh kembali. Yuk ketahui dulu apa saja penyebab Sakit perut pada anak!
BACA JUGA:Jangan Asal Minum Imodium! Ketahui Manfaat dan Dosisnya
8 Penyebab sakit perut pada anak
Dilansir dari Mayo Clinic, Penyebab sakit perut pada anak yang paling umum antara lain:
1. Gangguan pencernaan
Ketidaknyamanan perut bagian atas pada anak-anak bisa disebabkan karena gangguan pencernaan. Selain tidak nyaman, perut akan terasa terbakar ada pusar dan daerah tulang dada. Gangguan ini bisa hilang dengan dan merupakan gangguan tidak serius. Kamu dapat memberikan makanan hambar untuk dapat mengurangi gangguan pencernaan atau meminta saran ke dokter jika gangguan terus berlanjut.
2. Flu perut atau gastroenteritis virus
Sakit perut anak biasanya juga disebabkan karena flu perut. Anak akan mengalami nyeri dan kram pada perut, diare berair, hingga mengalami demam tinggi. Berikan anak air minum yang lebih banyak sehingga tetap terhidrasi.
BACA JUGA:Thalasemia Mayor: Penyakit Kelainan Genetik yang Serius
3. Sembelit
Sembelit pada anak-anak ditandai dengan tinja yang kering atau keras. Anak akan sulit buang air besar dan mengeluh sakit perut atau kembung. Kamu bisa berbicara dengan dokter jika sembelit anak tidak dapat diatasi di rumah, anak sulit makan, kehilangan berat badan dan tinja berdarah.
4. Stres atau cemas
Stress atau cemas dapat melepaskan hormon kortisol dan memicu kram perut serta tidak nyaman. Jika anak terlihat stress, ajak anak untuk bermain atau buat anak nyaman sehingga menghilangkan sakit perutnya.
5. Radang usus buntu atau apendisitis
Rasa sakit terbakar yang mencangkup area pusar hingga ke perut kanan bawah ini bisa memburuk jika anak batuk, melakukan gerakan atau berjalan. Nyeri ini bisa semakin parah sehingga dalam keadaan darurat anak perlu dibawa ke tenaga medis agar segera mendapatkan perawatan.
BACA JUGA:Jurusan Sosiologi Fisip UNIB Gelar Kuliah Umum Internasional: 7 Jiwa Mazhab Nusantara
6. Obstruksi usus
Jenis sakit perut pada anak ini disebabkan karena jaringan perut yang terpuntir atau menyempit. Makanan atau cairan tersumbat sehingga tidak bisa lewat usus kecil dan besar. Gejala selain sakit perut adalah sembelit, sakit perut yang datan dan pergi, bengkak perut, muntah dan gas tertahan di dalam perut.
7. Kolik
Kolik biasanya muncul pada anak yang berusia 10 hari dan 3 bulan. Dipercaya sebagai gangguan perut karena adanya kontraksi hebat di usus. Rasa sakit ini terjadi saat siang dan sore hari dengan gejala beragam seperti anak sering buang angin, menangis dan menarik kaki hingga ke dada saat menangis. Belum ada obat untuk mengobati kolik. Biasanya dokter akan menyarankan bayi untuk di bedong, memberikan dot, mengayun si bayi dan memberikan suara-suara yang menenangkan seperti white noise.
8. Refluks
Kondisi ini juga dapat disebut dengan gastroesofageal refluks. Anak-anak yang mengalami ini sering muntah atau gumoh setelah makan. Katup antara perut dan esofagus tidak bekerja optimal sehingga makanan kembali naik ke kerongkongan. Muncul sensasi terbakar pada dada dan kerongkongan. Refluks biasanya hilang setelah anak berusia 1 tahun.
Penyebab diatas adalah yang paling umum dialami oleh anak-anak. Setiap penyebab memiliki gejalanya sendiri sehingga perlu dialami lebih dalam. Selain itu sakit perut juga bisa disebabkan karena adanya gas yang terlalu banyak didalam perut karena sistem pencernaan yang belum sempurna.
Gejala sakit perut pada anak
Ada beberapa gejala yang bisa orang tua amati saat anak menderita sakit perut. Umumnya anak akan semakin rewel dari biasanya. Sakit perut biasanya menunjukkan gejala sakit perut seperti:
- Tidak bisa diam atau rewel
- Tidak mau makan
- Tidak mau tidur
- Raut wajah kesakitan
Si kecil akan lebih sering menangis dan rewel karena kondisinya yang tidak nyaman. Namun anak juga dapat menunjukkan gejala dan tanda lainnya sesuai dengan penyebabnya. Jika ditemukan tanda khusus yang mengarah pada suatu penyakit atau penyebab tertentu, segera bawa anak ke dokter apabila tidak dapat diredakan sendiri, ya.
BACA JUGA:Ketua DPRD Kota Bengkulu Sementara Percepat Proses Pembentukan AKD
Cara mengatasi atau mengobati sakit perut pada anak
Sakit perut pada anak bisa diatasi jika dokter sudah mengetahui apa yang menjadi sebab sakit perutnya. Perawatan pertamanya mungkin anak akan diminta istirahat, minum banyak cairan dan diberikan makanan yang lunak. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk meredakan sakit perut pada anak antara lain:
- Memastikan anak beristirahat dengan nyaman dan cukup.
- Anak harus diberikan banyak cairan agar tetap terhidrasi dengan baik. Berikan anak air matang dan jus untuk meredakan perutnya.
- Ambil botol brisi air panas atau hangat dan letakkan sesekali pada perut anak.
- Mandikan anak dengan air hangat.
- Jangan paksa anak untuk makan, berikan makanan hambar seperti roti panggang, nasi, pisang, atau kerupuk jika anak mau.
- Berikan obat rekomendasi dokter jika anak terlihat sangat kesakitan dan perhatikan dosis obat yang diberikan.
BACA JUGA:Kejari Bengkulu Segera Limpahkan Kasus Dugaan Korupsi Samisake ke Pengadilan
Kapan harus ke dokter jika terdapat sakit perut pada anak
Pada kondisi tertentu, anak yang mengalami sakit perut perlu mendapatkan perawatan dokter jika mengalami:
- Rasa sakit yang parah
- Kesulitan untuk menemukan posisi yang nyaman
- Mual dan muntah terus menerus
- Nyeri pada bagian perut
- Kulit tampak kuning
- Demam
- Tinja berdarah
- Terjadi bengkak perut
- Menolak makanan dan minuman
- Terdapat darah dalam muntahan
Pada kondisi ini, kamu harus waspada dan segera bawa anak ke tenaga kesehatan. Pantau terus perkembangan anak selama dalam perawatan sehingga sakit perut pada anak bisa segera mereda.(bee)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: