Saat Dihantam Banyak Masalah, Habib Novel Alaydrus Sarankan Amalan Ini, Agar Hati Tenang

Ujian yang dihadapi oleh nabi dan orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi dalam agama sering kali lebih berat dibandingkan dengan ujian yang dihadapi oleh orang-orang biasa.

Hal ini sebagai bentuk pembuktian kesabaran, keteguhan iman, dan kualitas spiritual mereka.

Ujian tersebut bertujuan untuk meningkatkan derajat mereka di sisi Allah SWT dan sebagai cara untuk menguji keteguhan iman dan keikhlasan mereka dalam menjalani hidup.

"Ibarat kalau sekolah, semakin tinggi pendidikan semakin berat ujian. Ibarat anak TK pelajarannya hanya sederhana, berbeda dengan yang kuliah belajar hukum pitagoras," ungkap Habib Novel Alaydrus.

Menurut Habib Novel Alaydrus, semakin tinggi derajat seseorang di sisi Allah SWT, semakin besar pula ujian yang dihadapinya. 

"Tapi ujian bagi orang beriman terasa ringan. Karena selalu ditolong Allah," papar Habib Novel Alaydrus.

BACA JUGA:Untuk Mendapat Ampunan dan Surga, Habib Novel Alaydrus Sarankan Amalkan Amalan Ini

BACA JUGA:Ingin Rezeki Datang dari Segala Arah dan Tak Terputus, Habib Novel Alaydrus Bagikan Kuncinya

Kemudian Habib Novel Alaydrus mengutip Surat Al-Baqarah ayat 155-157, yang artinya:

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji'ūn" 1 (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali). Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk,".

Menurut penjelasan Habib Novel Alaydrus yang merujuk pada surat Al-Baqarah, manusia akan menghadapi ujian dalam hidupnya.

Untuk mengatasi masalah atau ujian, seorang muslim sebaiknya bersabar dan ikhlas, sehingga ujian tersebut terasa lebih ringan.

Habib Novel Alaydrus menyatakan bahwa orang yang sabar tidak akan mengeluh. Ketika menghadapi musibah, mereka menyadari bahwa segala sesuatu, termasuk harta dan segala yang dimiliki, adalah milik Allah.

"Katakan kepada diri Anda, bahwa saya milik Allah. Kehilangan harta dan lainnya,  sehingga dia ridho dan hanya yakin kepadaNya akan kembali kepada Allah," papar Habib Novel Alaydrus.

"Tidak ada satupun musibah muslim (suntuk, sumpek) menjadi penghapus dosa," ujar Habib Novel Alaydrus membacakan hadits Nabi Muhammad SAW.

Sumber: