Pemprov Bengkulu Akui Jumlah Lowongan Kerja dan Lulusan Pendidikan Tidak Seimbang, Masih Banyak Pengangguran

Pemprov Bengkulu Akui Jumlah Lowongan Kerja dan Lulusan Pendidikan Tidak Seimbang, Masih Banyak Pengangguran

Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu, RA. Deni, menyatakan bahwa di Bengkulu terdapat ratusan SMA/SMK yang tersebar di berbagai kabupaten/kota, dengan total sekitar 4.000 lulusan setiap tahunnya. -Adv-

BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengakui bahwa saat ini terdapat ketidakseimbangan antara jumlah lowongan kerja yang tersedia dengan jumlah lulusan pendidikan yang siap kerja.

Banyak lulusan pendidikan, terutama dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), masih menganggur meskipun telah menyelesaikan pendidikan mereka.

Dalam menghadapi situasi ini, selain mengandalkan lowongan kerja yang tersedia, pemerintah provinsi mendorong para lulusan pendidikan untuk memanfaatkan keterampilan yang dimiliki guna membuka peluang kerja sendiri.

BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Gelar Rakor Evaluasi Pembinaan dan Perangkat Daerah Kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu

Langkah ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran serta menciptakan lapangan kerja baru di Bengkulu.

Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu, RA. Deni, menyatakan bahwa di Bengkulu terdapat ratusan SMA/SMK yang tersebar di berbagai kabupaten/kota, dengan total sekitar 4.000 lulusan setiap tahunnya. 

Dari jumlah tersebut, hanya sebagian kecil yang berhasil mendapatkan pekerjaan atau melanjutkan pendidikan. Sementara sisanya menganggur.

BACA JUGA:Hadiri Pengukuhkan KBRTSB, Pemprov Bengkulu Minta Sinergi Membangun Ekonomi Daerah

"Dengan kondisi ini, kami mengharapkan anak-anak lulusan SMK tidak ada yang menganggur. Mereka bisa bekerja dengan job-job yang ada atau membuka pekerjaan sendiri dengan keterampilan yang dimiliki. Mereka dapat merekrut dan mengajak teman-temannya untuk bekerja bersama."

Lebih lanjut ia  menekankan pentingnya penguasaan keterampilan bagi lulusan SMK.

Keterampilan yang dimaksud mencakup kemampuan berbahasa dan menguasai teknologi, yang dianggap penting dalam dunia kerja saat ini.

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Tekankan Pentingnya Komitmen dalam Evaluasi SAKIP 2024

Dengan keterampilan tersebut, para lulusan diharapkan lebih mudah mencari pekerjaan dan bersaing di pasar tenaga kerja yang semakin ketat.

"Anak-anak ini harus punya keterampilan. Seperti menguasai bahasa dan teknologi. Jika sudah menguasai ini, minimal akan memudahkan mereka mencari pekerjaan. Persaingan mencari kerja itu ketat dan banyak, sehingga harus punya keterampilan sebagai nilai lebih." 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: