Pendiri Yayasan Darul Armina, Joni Afriansyah: Prihatin Banyak Umat Islam di Bengkulu Belum Bisa Mengaji
Joni Afriansyah pendiri Yayasan Darul Armina saat live podcast di studio Bengkuluekspress.com. -(foto: tri yulianti)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Jika anda belum bisa mengaji atau membaca Al-Quran, anda bisa datang ke Yayasan Darul Armina, yang lokasinya di kawasan Unib Belakang, Kota Bengkulu.
Yayasan yang didirikan oleh Joni Afriansyah yang juga sebagai relawan di Yayasan Darul Armina mendirikan yayasan tahun 2021. Tujuan utama yayasan ini adalah untuk memberikan manfaat bagi masyarakat luas dengan cara dapat menjadikan lahan tersebut sebagai tempat belajar mengaji masyarakat.
Yayasan tersebut dirikan bermula dari orang tuanya yang memiliki lahan lebih di kawasan Unib Belakang Kota Bengkulu.
Dari lahan tersebut, ia berinisiatif untuk membuat yayasan yang mana di yayasan tersebut bergerak di berbagai bidang.
Ada bidang pendidikan, filantropi,dan kewirausahaan namun pada saat ini baru bergerak di 2 bidang yaitu pendidikan dan filantropi.
Diceritakan Joni melalui Podcast Bengkuluekspress.com, saat ini ia tengah fokus di bidang pendidikan, salah satunya teras TPQ sudah berjalan di sejumlah kota/kabupaten di Provinsi Bengkulu diantaranya di Kota Bengkulu, Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah.
"Saat ini ada 2 program, pertama adalah program berdasarkan analisa dan kedua adalah program berdasarkan momentum. Salah satu contoh program yang bersifat momentum seperti saat bulan Ramadan, kemudian contoh dari program lainnya seperti tahsin surah Al-fatihah, sunat gratis dan lain sebagainya," kata Joni, saat menjadi narasumber di live podcast Bengkuluekspress.com belum lama ini
Selain itu, Joni juga memperkenalkan Program 1000 teras TPQ untuk Bengkulu. Program ini salah satu program yang di inisiasi sebagai bentuk dedikasi yayasan kepada sebuah fenomena yang sedikit menghawatirkan.
BACA JUGA:Pelantikan Kadis Kesehatan Kota Bengkulu Tinggal Tunggu Izin Kemendagri
Fenomena tersebut banyak ditemui di lingkungan bahwa anak-anak muda bahkan orang tua yang bacaan Al-Qur'an maupun iqra nya masih sangat terbatas. Sehingga program 1000 teras TPQ ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi agar masyarakat bisa membaca alquran.
"Pada tahun 2021 awalnya menamakan teras TPQ itu karena pelaksanaan awalnya memang di teras sekretariat di Sukarami itu hanya 1 terasi isinya itu kurang lebih 15 santri. Kemudian berkembang bertambah dan bertambah sekarang kurang lebih ada 5 teras TPQ yang sudah dibuat," ungkap Joni yang kini juga mengajar sebagai dosen di 2 kampus, yaitu kampus UIN Fatmawati dan sebagai tuton (tutor online) di Universitas Terbuka.
Teras TPQ ini juga memiliki kolaborasi yang melibatkan beberapa elemen yang pertama itu yayasan sendiri, kedua masyarakat.
"Selain yayasan, masyarakat juga bisa berkolaborasi dengan menyedikan teras sebagai tempat TPQ. Tak hanya itu, bagi donatur yang ingin bersedakah juga bisa dilakukan ke yayasan ini," tutup Joni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: