Penyakit Kulit Lebih Sering Muncul Saat Cuaca Panas Ekstrem!
Panas ektrem mengakibatkan kelembapan yang tinggi dan suhu yang hangat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri pada kulit.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Cuaca panas ekstrem seringkali menjadi pemicu bagi berbagai penyakit kulit yang dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan kita. Ketika suhu naik dan cuaca menjadi lebih panas, tubuh kita mengalami berbagai perubahan yang dapat memengaruhi keseimbangan kulit.
Penyakit Kulit dan Cuaca Panas Ekstrem
Cuaca panas menyebabkan kita berkeringat lebih banyak untuk membantu tubuh mempertahankan suhu normal. Akibatnya, tubuh kehilangan cairan, dan jika tidak digantikan dengan cukup, kulit bisa menjadi kering dan rentan terhadap iritasi. Kamu juga perlu paham, saat cuaca panas, kelenjar minyak di kulit dapat menjadi lebih aktif. Ini menyebabkan produksi minyak berlebih yang dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat atau komedo.
BACA JUGA:Mengenal Sosiopat dan Karakeristik Karakternya
Selain itu, Kamu bisa bayangkan bahwa keringat yang terperangkap di antara lipatan kulit atau di bawah pakaian dapat menyebabkan iritasi dan ruam panas. Area-area ini menjadi lembap dan menjadi lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri atau jamur. Sinar matahari yang kuat pada cuaca panas ekstrem juga dapat merusak kulit dan menyebabkan berbagai masalah kulit, termasuk penuaan dini, hiperpigmentasi, dan bahkan kanker kulit. Berikut adalah beberapa penyakit kulit musim panas yang umum dijumpai:
1. Jerawat
Jerawat kerap muncul saat musim kemarau. Keringat berlebih yang keluar dari tubuh untuk menjaga keseimbangan temperatur tubuh adalah pemicunya. Akibatnya, kelenjar minyak akan memproduksi minyak berlebih. Nah, minyak yang berlebih, kotoran, polusi, dan bakteri dapat menyumbat pori-pori dan rentan menyebabkan jerawat.
Untuk pencegahannya, kamu bisa melakukan cara-cara berikut:
- Seka keringat menggunakan tisu atau handuk bersih.
- Cucilah muka minimal 2 kali sehari.
- Hindari mengusap keringat dengan tangan, apalagi jika tangan kotor atau belum cuci tangan.
- Gunakan produk kulit yang berlabel non-komedogenik atau bebas minyak.
BACA JUGA:Gen Z Lebih Rentan Terhadap Gangguan Mental
2. Kulit Kering
Ketika cuaca di luar panas dan lembap, kulit kamu bisa menjadi kering dan iritasi. Inilah mengapa kulit kering menjadi penyakit kulit musim panas yang perlu diwaspadai. Jika kulit mulai terasa kering, cobalah untuk menggunakan pelembap setelah mandi. Untuk kulit kering, sebaiknya pilih pelembap yang mengandung gliserin, asam hialuronat, lanolin, ceramide, atau panthenol.
Di samping itu, hindari berendam atau mandi dengan air yang terlalu panas karena bisa mengikis lapisan minyak alami kulit. Jangan lupa juga untuk rutin menggunakan tabir surya sebelum keluar ruangan agar kulit tidak rusak akibat sinar matahari.
3. Infeksi Jamur
Infeksi jamur merupakan salah satu penyakit yang kerap timbul saat musim kemarau. Kelembapan udara yang tinggi serta sering berkeringat dapat membuat kamu rentan mengalami infeksi jamur pada kulit. Infeksi jamur ini dapat terjadi di area kulit manapun, misalnya pada selangkangan, kaki, lipat paha, dan sebagainya. Infeksi jamur rentan dialami oleh wanita dan mereka yang mengalami obesitas. Untuk mengurangi risiko infeksi jamur, pastikan kamu membersihkan area kulit tubuh hingga kering, termasuk di area lipatan tubuh.
BACA JUGA:Kenali Tanda Kepribadian Ganda dan Cara Penanganannya
4. Dermatitis Kontak
Banyak orang memanfaatkan cuaca yang cerah dengan beraktivitas di luar ruangan, mulai dari berkebun, bermain di lapangan, camping, hiking, atau sekadar bersantai di taman. Sayangnya, aktivitas-aktivitas tersebut dapat memicu dermatitis kontak. Kondisi ini bisa terjadu ketika kamu bersinggungan dengan alergen (zat atau bahan tertentu yang memicu reaksi alergi), seperti tanaman, bahan kimia tertentu, dan sebagainya.
Maka dari itu, saat kamu sedang berkebun atau merawat tanaman, ada baiknya lindungi tangan dengan menggunakan sarung tangan khusus. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan sesudahnya. Jika kamu terkena dermatitis kontak, oleskan salep atau krim kortikosteroid pada kulit yang timbul ruam. Kamu juga sebaiknya menggunakan pelembap yang mengandung emolien.
5. Gigitan Serangga
Selain dermatitis kontak, banyak menghabiskan waktu di luar ruangan dapat membuat kamu rentan digigit serangga. Kondisi ini bisa membuat kulit gatal di musim kemarau. Selain itu, gejala lain yang timbul dapat berupa kemerahan dan bengkak pada area gigitan. Untuk meminimalkan risiko gigitan serangga, sebaiknya gunakan pakaian lengan panjang, celana panjang, serta sepatu tertutup saat berada di luar ruangan. Kamu juga bisa mengoleskan losion antinyamuk pada kulit tubuh.
BACA JUGA:Ini Dia Ciri-Ciri Psikopat yang Perlu Diwaspadai
6. Biang Keringat
Penyakit kulit musim panas yang juga banyak orang keluhkan adalah biang keringat. Cuaca panas bikin kulit gatal akibat kelenjar keringat yang tersumbat. Karena keringat tidak bisa keluar, keringat menumpuk di bawah kulit. Kondisi ini berisiko menyebabkan ruam dan benjolan kecil yang gatal. Untuk mencegah munculnya biang keringat, gunakanlah pakaian yang longgar dan terbuat dari katun agar dapat menyerap keringat dengan baik. Agar kulitmu tetap sejuk, gunakan kipas angin atau AC, dan mandi menggunakan air dingin.
7. Alergi Matahari
Cuaca panas bisa membuat kulit gatal jika kamu memiliki alergi terhadap matahari. Biasanya, orang-orang yang memiliki riwayat alergi dalam keluarga lebih rentan memiliki alergi tipe ini. Selain gatal-gatal, kulitmu bisa mengalami benjolan merah dan bersisik pada beberapa (atau semua) bagian kulit. Beberapa orang juga mengalami lecet akibat garukan yang cukup keras.
Cara mencegahnya adalah dengan mengenakan pakaian panjang yang dapat menutupi kulit dari matahari. Jangan lupa gunakan tabir surya yang mengandung SPF 30 atau lebih. Selain menghindari penyebab utama alergi, yaitu matahari, kamu juga bisa mengonsumsi obat antihistamin dan obat kortikosteroid untuk mengatasi gejala yang timbul karena alergi.
BACA JUGA:Beberapa Keutamaan dari Sedekah, Ustaz Abdul Somad: Salah Satunya Menolak Bala
Lalu, panas ektrem mengakibatkan kelembapan yang tinggi dan suhu yang hangat menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri pada kulit. Ini dapat memudahkan infeksi jamur seperti kurap atau panu. Tentunya, saat cuaca panas ekstrem, Kamu perlu merawat kulit dengan lebih ekstra, seperti berikut ini:
- Minum banyak air untuk menjaga tubuh terhidrasi dan kulit tetap lembap.
- Gunakan tabir surya dengan SPF tinggi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV.
- Gunakan pakaian yang longgar dan berbahan ringan untuk mengurangi iritasi kulit akibat keringat.
- Bagi pemilik kulit kering, ada baiknya menghindari mandi air panas agar tidak memperburuk kondisi kulit.
- Gunakan pelembap secara teratur untuk menjaga kulit tetap lembap dan terlindungi.
- Hindari paparan sinar matahari secara berlebihan, terutama saat matahari terik antara pukul 10 pagi dan 4 sore.
BACA JUGA:Bila Jodoh Tak Kunjung Datang, Buya Yahya: Jangan Asal Percaya Sihir
Dengan memahami faktor-faktor yang menyebabkan penyakit kulit lebih sering muncul saat cuaca panas ekstrem dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, Kamu dapat menjaga kulit tetap sehat dan terlindungi selama musim panas. Jika Kamu mengalami masalah kulit yang parah atau persisten, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli dermatologi untuk perawatan yang tepat, ya!(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: