Ini Arti Tinggi dan Rendahnya Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Ini Arti Tinggi dan Rendahnya Kadar Gula Darah dalam Tubuh

Kadar gula darah normal tidak selalu sama, tergantung kapan tes dilakukan, setelah atau sebelum makan. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kadar gula darah adalah banyaknya zat gula atau glukosa di dalam darah. Meskipun senantiasa mengalami perubahan, kadar gula darah perlu dijaga dalam batas normal agar tidak terjadi gangguan di dalam tubuh. Kadar gula darah dipengaruhi oleh asupan nutrisi dari makanan atau minuman, khususnya karbohidrat, serta jumlah insulin dan kepekaan sel-sel tubuh terhadap insulin. Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Memiliki Khodam dalam Islam? Ini Kata Ustaz Adi Hidayat, Gus Baha dan Buya Yahya

Apa yang Terjadi jika Gula Darah Terlalu Tinggi?
Kadar gula darah dikatakan terlalu tinggi jika melebihi 200 mg/dL. Istilah medis untuk kadar gula darah terlalu tinggi adalah hiperglikemia. Hiperglikemia dapat terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin, yaitu hormon yang dilepas oleh pankreas. Insulin berfungsi menyebarkan gula dari darah ke seluruh sel-sel tubuh agar bisa diproses menjadi energi.

Gula darah tinggi juga dapat terjadi bila sel-sel tubuh tidak sensitif terhadap insulin, sehingga gula dari darah tidak dapat masuk ke dalam sel untuk diproses. Gula darah tinggi sering dialami oleh penderita diabetes yang tidak menjalani gaya hidup sehat, misalnya terlalu banyak makan, kurang berolahraga, atau lupa mengonsumsi obat diabetes atau insulin. Selain itu, gula darah tinggi pada penderita diabetes juga dapat dipicu oleh stres, infeksi, atau mengonsumsi obat-obatan tertentu.

BACA JUGA:Meskipun Rajin Sedekah, Namun Bisa Masuk Neraka, Inilah Penyebabnya

Orang normal yang tidak menderita diabetes juga bisa terkena hiperglikemia, terutama jika sedang mengalami sakit berat. Tanda-tanda Anda memiliki kadar gula darah terlalu tinggi adalah badan terasa lelah, nafsu makan sangat tinggi, bobot tubuh berkurang, sering merasa haus, dan sering buang air kecil.

Jika kadar gula darah mencapai 350 mg/dL atau lebih, gejala yang dapat muncul adalah sangat haus, penglihatan buram, pusing, gelisah, dan penurunan kesadaran. Di samping itu, kulit akan terlihat memerah, kering, dan terasa panas. Apabila tidak segera ditangani, kadar gula darah yang terlalu tinggi bisa menimbulkan ketoasidosis diabetik atau sindrom hiperglikemi hiperosmolar, yang dapat berakibat fatal.

Selain itu, kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu lama tanpa pengobatan dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi pada gigi dan gusi, masalah kulit, osteoporosis, gagal ginjal, kerusakan saraf, kebutaan, serta penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).

BACA JUGA:Orang yang Dilindungi Khodam Naga Emas, Ini Ciri-cirinya

Apa yang Terjadi jika Gula Darah Terlalu Rendah?
Gula darah terlalu rendah atau hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah di bawah 70 mg/dL. Kondisi ini juga umum terjadi pada penderita diabetes, yaitu akibat efek samping obat antidiabetes yang dikonsumsinya. Obat antidiabetes, khususnya insulin, bisa menurunkan kadar gula darah secara berlebihan.

Penderita diabetes tipe 1 tidak memiliki hormon insulin dalam jumlah yang cukup. Oleh karena itu, diperlukan tambahan insulin dari luar yang biasanya berupa suntikan. Namun jika dosisnya terlalu tinggi, insulin bisa membuat gula darah turun drastis.

Pada penderita diabetes, hipoglikemia dapat terjadi jika penggunaan insulin atau obat antidiabetes tidak diiringi oleh asupan makanan yang cukup. Olahraga yang berlebihan juga dapat memicu kondisi ini. Bukan hanya penderita diabetes, orang yang tidak menderita diabetes pun bisa mengalami hipoglikemia atau gula darah rendah. Beberapa penyebabnya adalah:

BACA JUGA:Agar Rezeki Melimpah dan Hutang Lunas, Rutinkan Membaca Doa Pendek dari Rasulullah SAW Ini

- Terlalu banyak minum minuman beralkohol.
- Menderita penyakit tertentu, seperti hepatitis, anoreksia nervosa, atau insulinoma.
- Kekurangan hormon tertentu.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya quinine.
- Tanpa sengaja mengonsumsi obat antidiabetes milik orang lain.

Jika kadar gula darah rendah, tubuh akan terasa lemas dan tidak bertenaga. Gejala lain yang bisa Anda alami adalah lapar, keluar keringat dingin, kulit pucat, jantung berdebar, kesemutan di area mulut, gelisah, dan mudah marah. Sedangkan gejala yang akan Anda alami ketika kadar gula darah terlalu rendah (di bawah 40 mg/dL), antara lain:

- Bicara melantur
- Sulit konsentrasi
- Tidak mampu berdiri atau berjalan
- Otot berkedut
- Kejang
Jika didiamkan, kondisi ini dapat menyebabkan stroke, koma, bahkan kematian.

BACA JUGA:7 Cara Efektif Menggemukkan Badan dengan Cepat dan Sehat

Mari Cek Gula Darah Anda
Tes gula darah umumnya dianjurkan bagi orang yang memiliki gejala diabetes, seperti sering haus, sering buang air kecil, dan sering merasa lapar. Selain itu, tes ini juga dapat dianjurkan bagi orang-orang yang memiliki riwayat diabetes dalam keluarga.

Cara untuk mengetahui kadar gula darah adalah dengan melakukan tes darah. Tes ini berguna untuk memonitor kadar gula darah dalam tubuh Anda, agar tidak keluar dari batas normal. Tes gula darah bisa dilakukan sendiri di rumah menggunakan alat glukometer. Sampel darah untuk pemeriksaan ini diambil dengan menusuk ujung jari menggunakan jarum khusus. Anda juga bisa melakukan tes gula darah di rumah sakit. Ada beberapa jenis tes gula darah yang bisa dilakukan:

Tes gula darah puasa
Anda diharuskan puasa delapan jam sebelum pengambilan sampel darah. Tes ini sering dipakai untuk mendiagnosis kondisi pradiabetes dan penyakit diabetes.

Tes toleransi glukosa oral (TTGO)
Dalam tes ini Anda akan diberikan glukosa dalam jumlah tertentu, dan dua jam kemudian, kadar gula dalam darah Anda akan diperiksa.

BACA JUGA:Begini Cara Prosedur Cuci Darah untuk Gagal Ginjal

Tes hemoglobin A1c (HbA1c) atau glikohemoglobin
Tes ini dilakukan untuk mengetahui kadar gula darah pada sel darah merah. Hasil tes HbA1c dapat memberi informasi mengenai kadar gula Anda selama 2-3 bulan terakhir. Tes ini memudahkan dokter untuk menyesuaikan dosis dan jenis obat-obatan antidiabetes, jika diperlukan. Anda tidak perlu menjalani persiapan khusus untuk melakukan tes ini.

Tes gula darah sewaktu
Tes ini bisa dilakukan kapan saja dan tidak memerlukan persiapan khusus. Namun, pemeriksaan gula darah sewaktu tidak dapat digunakan untuk mendiagnosa diabetes. Pemeriksaan ini hanya dipakai untuk memantau naik-turunnya gula darah pada penderita diabetes, atau untuk melihat kadar gula darah pada pasien dengan kondisi tertentu, misalnya lemas atau pingsan.

Jika hasil tes gula darah sewaktu Anda tinggi, belum tentu Anda menderita diabetes. Bisa jadi kondisi ini merupakan pengaruh dari makanan atau minuman yang baru saja Anda konsumsi. Apabila hasil tes gula darah sewaktu Anda menunjukkan kadar yang rendah, namun Anda tidak merasa lemas atau pusing, kemungkinan ada kesalahan pada alat atau teknik pemeriksaan. Oleh karena itu, Anda perlu mendiskusikan kembali hasil pemeriksaan ini dengan dokter. Sangat dianjurkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter mengenai tes apa yang cocok untuk Anda jalani. Tanyakan pula kepada dokter mengenai risiko atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan tes tersebut.

BACA JUGA:Biar Tidak Gagal Paham! Ini Penyebab Gagal Ginjal dan Cara Pencegahannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: