Agar Rezeki Meningkat, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Ini
Ustaz Adi Hidayat bagikan cara untuk meningkatkan rezeki-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-
Menurut Ustaz Adi Hidayat, pengertian kata tambah dalam ayat ini bukanlah menambah secara nominal, karena nominal rezeki tersebut tetap.
Dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat, dalam ayat ini, tambah memiliki dua makna. Pertama, adalah penambahan percepatan dan kemudahan dalam mendapatkan rezeki, sehingga lebih mudah dari sebelumnya. Kedua, adalah penambahan keberkahan di dalamnya.
BACA JUGA:Rezeki Selalu Seret, Hajat dan Doa Susah Terkabul, Ustaz Adi Hidayat: Jangan-jangan Ini Penyebabnya
BACA JUGA:Bagaimana Hukum Mancing Dalam Islam, Halal Atau Justru Haram? Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa mendapatkan keberkahan membawa manfaat yang lebih banyak. Sebagai contoh, sebelumnya uang sebesar Rp 50 ribu cepat habis, tetapi sekarang uang tersebut terasa banyak manfaatnya.
"Dengan adanya keberkahan di dalamnya, kita tidak lagi boros, jadi ketika membeli sesuatu, akan lebih pada asas manfaat," kata Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada dua cara bersyukur yang dapat meningkatkan rezeki.
Pertama, adalah dengan mengeluarkan zakat dari harta tersebut jika sudah memenuhi syarat-syaratnya.
Ustaz menyarankan untuk mengeluarkan zakat tanpa terlalu banyak berpikir, cukup langsung keluarkan dari bagian harta yang didapatkan.
"Jadi sebenarnya ketika kita zakat sebenarnya bukan mengurangi harta, tetapi menginvestasikan harta untuk ditambah," papar Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa bentuk peningkatan atau bertambahnya rezeki bisa beragam, karena rezeki tidak hanya terbatas pada uang, tetapi juga bisa berupa nikmat sehat, keluarga, usia, dan hal lainnya.
Kedua, Ustaz Adi Hidayat menyarankan untuk rajin melakukan infak dari harta yang dimiliki.
Menurut Ustaz Adi Hidauat, Allah akan melipatgandakan rezeki hingga 700 kali lipat sebagai balasan atas infak tersebut, dan rezeki yang diberikan oleh Allah tidak hanya bersifat materi, tetapi juga bisa berupa hal lainnya.
Namun, Ustaz Adi Hidayat memberikan catatan bahwa infak yang dimaksud di sini adalah infak yang digunakan untuk fii sabilillah, yaitu berjuang di jalan Allah. Rumusnya adalah, infak harus dikeluarkan dengan yang terbaik dan adil.
"Pada siapa itu disampaikan yaitu lima golongan, yaitu orang tua, kerabat terdekat (keluarga atau tetangga), anak yatim, orang miskin, dan orang yang kesulitan di jalan (sekolah, dll)," papar Ustaz Adi Hidayat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: