Tes Drive Honda Stylo 160, Astra Motor Bengkulu Ajak Wartawan Keliling Kota Bengkulu

BENGKULUEKSPRESS.COM - Guna meningkatkan sinergi dan menjalin keakraban dengan media partner, Astra Motor Bengkulu mengajak sejumlah jurnalis dari media partner untuk menyusuri jalanan Kota Bengkulu mengendarai Honda Stylo 160.

Kegiatan dengan tema Rolling City Feat Media Partner ini dilepas oleh Kabag Marketing Astra Motor Bengkulu Erick Winardi Kusumo di halaman kantor Main Dealer Astra Motor Bengkulu, Jumat (3/4/2024) sore.

Setelah dilepas, para jurnalis dari surat kabar Bengkulu Ekspress, Rakyat Bengkulu, media online Bengkuluekspress.com, Rakyatbengkulu.com, Tribunbengkulu.com, Pedomanbengkulu.com, dan sejumlah Karyawan dari Astra Motor Bengkulu, serta dipandu dari anak komunitas motor Honda Mulai menyusuri jalanan menuju simpang Pagar Dewa, KM 8, KM 6,5 dan menyempatkan diri  berpose di Graha Pena Rakyat Bengkulu.

BACA JUGA:Astra Motor Bengkulu Gelar Journalist Competition 2024, Total Hadiah Puluhan Juta

Perjalanan dilanjutkan ke arah Simpang Empat Padang Harapan, Simpang 4 Pantai, dan finish di Rumah Makan Raso-raso Pantai Panjang.

Jos Hendri, jurnalis dari koran Bengkulu Ekspress, mengaku sangat nyaman mengendarai Honda Stylo 160 ini. Meskipun melalui jalanan yang bergelombang atau aspal yang tidak rata, terasa sekali shock braker motor Honda Stylo sangat empuk.

Selain itu, dengan tampilan Honda Stylo yang menawan, Jos merasa menjadi pusat perhatian dari pengendara lain ketika melintas di jalan raya atau ketika berhenti di lampu merah.

"Saya merasa menjadi pusat perhatian ketika sedang melintas di jalan raya tadi, apalagi ketika di lampu merah. Sejumlah pengendara tampak kagum mengamati  motor Honda Stylo yang saya kendarai," ujar Jos.

BACA JUGA:Delvintor, Crosser Astra Honda Beraksi Bersama CRF250R di MXGP Portugal

Di sisi lain, Kabag Marketing Astra Motor Bengkulu Erick Winardi Kusumo mengatakan, rata-rata penjualan Honda Stylo perbulannya itu diangkat 50 sampai 90 unit.

Ia mengaku, permintaan cukup banyak namun karena unit dari pabrik masih terbatas, terpaka konsumen harus inden. "Kira inden sekarang itu sudah ada 2 atau mingg, karena kemarin kita juga tidak banyak di bawah 100 unit," ujar Erick.(**)

Sumber: