Nekat Maksiat di Malam Lailatul Qadar, Buya Yahya: Dosanya Akan Dilipatgandakan?

Nekat Maksiat di Malam Lailatul Qadar, Buya Yahya: Dosanya Akan Dilipatgandakan?

Buya Yahya jelaskan dosa maksiat di malam lailatul qadar-(foto: kolase/bengkuluekspress.disway.id)-

BENGKULUEKSPRESS.COM- Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dan penuh berkah bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Malam ini dianggap lebih baik dari seribu bulan dan banyak umat Muslim yang berlomba-lomba dalam melakukan ibadah dan kebaikan di malam tersebut.

Namun, jika seseorang melakukan kegiatan maksiat di malam Lailatul Qadar, hal itu tentu sangat disayangkan dan bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam.

BACA JUGA:Benarkah Pingsan Bisa Membatalkan Puasa, Buya Yahya: Batal Jika....

BACA JUGA:Bolehkah Makan Sahur Setelah Adzan Subuh Karena Kesiangan? Berikut Penjelasan Ustaz Adi Hidayat dan Buya Yahya

Meskipun malam tersebut penuh dengan keberkahan dan pahala yang besar, melakukan maksiat di malam tersebut berpotensi menghilangkan keutamaan dan berkah yang dapat diperoleh.

Kemudian apakah mereka yang melakukan maksiat di malam lailatul qadar dosanya akan dilipatgandakan?

Terkait dengan hal tersebut, Buya Yahya pernah menjelaskan dalam suatu ceramah yang videonya diunggah oleh kanal Youtube Al-Bahjah TV.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan bahwa melakukan maksiat pada malam Lailatul Qadar tidak setara dengan melakukan kebaikan.

Ini karena dosa yang dilakukan tidak akan dihitung sebesar pahala seribu bulan yang dijanjikan pada malam tersebut.

"Jika ada orang yang bermaksiat di malam seribu bulan itu apakah maksiatnya seribu bulan, kita urusan dengan zat yang maha kasih. Allah maha kasih akan menghitung dari sisi kebaikan. Adapun kejahatan tersebut apakah dihitung seribu kejahatan atau seribu bulan? Tidak," terang Buya Yahya.

Namun, penting untuk diingat bahwa maksiat yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar dapat menjadi salah satu dari kejahatan yang paling keji. Hal ini disebabkan karena tingkat keburukan sangat tergantung pada siapa, kapan, dan di mana kejahatan tersebut dilakukan.

"Allah maha pengampun, jika melakukan kejahatan tidak sampai dikatakan kejahatan seribu bulan. Akan tetapi, apakah kejahatan malam itu menjadi malam sejahat-jahatnya kejahatan, iya. Karena kejahatan akan semakin jahat, kapan itu jika dilakukan oleh siapa orangnya, kapan waktunya, dan di mana tempatnya," ungkap Buya Yahya.

BACA JUGA:Sahkah Puasa Bila Mandi Junub Setelah Lewat Waktu Subuh? Berikut Penjelasan Buya Yahya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: