Bandara Dikira Terminal AKAP

Bandara Dikira Terminal AKAP

\"RIO-MUSRENBAGBENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah mengaku malu karena Bandara Fatmawati dikira terminal Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) oleh anggota Komisi V DPR RI, saat berkunjung ke Provinsi Bengkulu. Sebab itu, Bandara Fatmawati menjadi fokus pembangunan di bidang infrastruktur pada 2014.

\"Kita minta Kementerian Negara PPN/Bapenas untuk mengusulkan kepada presiden, menganggarkan dalam APBN,\" kata Junaidi, saat memaparkan empat prioritas pembangunan Provinsi Bengkulu.

Hal ini disampaikan saat membuka  Musrenbang Provinsi Bengkulu 2013 dalam rangka penyusunan  rancangan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun  2014, di Grage Horizon, Rabu (3/4).

Musrenbangprov ini dihadiri bupati dan walikota, serta Direktur Jenderal Dukcapil, Direktur Jenderal Infrastruktur Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, staf ahli presiden, Dirjen di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT).

Junaidi memaparkan  empat fokus pembangunan daerah itu pada 2014  dalam  Musyawarah Rencana Pembangunan 2013 tingkat provinsi (Musrembangprov). Empat fokus pembangunan yakni bidang  pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan ketahanan pangan. Sektor pendidikan difokuskan pada pemberian beasiswa bagi siswa kurang mampu dan meningkatkan infrastruktur bidang pendidikan dan tenaga kependidikan.

Pembangunan bidang kesehatan dengan meningkatkan sarana prasarana penunjang. \"Seperti fasilitas kesehatan di rumah sakit hingga menambah tenaga dokter spesialis. Tenaga medis masih dibutuhkan, terutama dokter spesialis  yang masih langka dan distribusinya tidak merata,\" ujarnya.

Sedangkan  bidang infrastruktur mulai dari peningkatakan kualitas jalan ke sentra-sentra produksi, pembangunan jalan  provinsi, hingga rencana pelurusan jalan yang menghubungkan  Kota Bengkulu-Curup sepanjang 125 kilometer.

Pembangunan bandara dan pengembangan Pelabuhan Pulau Baai serta pembangunan rel Kereta Api dari Kota Bengkulu menuju  Muara Enim juga masuk dalam rencana pembangunan 2014.

\"Memang bandara kita tidak layak. Kalau tahun 2014 ini tidak dianggarkan, Pak Presiden akan tidak terpilih lagi, karena memang sudah habis jabatannya,\" kelakar Junaidi.

Dia menjelaskan, sektor ketahanan pangan dimana  pemerintah akan merevitalisasi sejumlah jaringan irigasi  dan memperluas areal penanaman padi.  Termasuk optimalisasi lahan beririgasi Air Manjunto di  Kabupaten Mukomuko yang rawan beralih fungsi menjadi  tanaman perkebunan, terutama sawit.

\"Seluas 120 hektare lahan persawahan di Air Manjunto akan  dikembalikan fungsinya untuk areal tanaman padi,\" katanya. Pemprov Bengkulu menargetkan 2014 kata dia menargetkan  produksi padi sebanyak 10 juta ton dimana saat ini baru  berkisar 600 ribu ton gabah kering giling.

Sementara Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Dedy Supriadi Priatna mengatakan selain merealisasikan program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) pemerintah daerah juga diharapkan mendukung RPJM Nasional.

\"Ada 12 sektor yang perlu kerja keras untuk pencapaiannya karena tahun 2014 akan ada evaluasi apakah RPJMN tercapai atau tidak,\" katanya.

Dari 12 bidang tersebut antara lain pengentasan kemiskinan, penurunan angka kematian ibu dan bayi, produksi beras dan lainnya. Selain Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, Musrenbang tersebut juga dihadiri Dirjen Dukcapil  Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Deputi Bidang Peningkatan Infrastruktur Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal Singgih Wiranto.

Hadir juga Anggota DPR dan DPD RI daerah daerah pemilihan Provinsi Bengkulu serta tokoh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat. (100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: