Lifebuoy Berikan Pelatihan dan Edukasi Kesehatan Kepada Ratusan Santri Ponpes Darussalam Bengkulu
Lifebuoy Berikan Pelatihan dan Edukasi Kesehatan Kepada Ratusan Santri Ponpes Darussalam Bengkulu-(foto: istimewa)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Kementerian Agama Republik Indonesia bekerja sama dengan Unilever Indonesia melalui brand Lifebuoy menggelar program "Pesantren Sehat Lifebuoy” yang melibatkan 150 santri dan santri putri di Pondok Pesantren Darussalam Bengkulu pada Jumat (8/3).
Dalam program yang bertujuan meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan pesaniren itu disi dengan kegiatan pelatihan dan edukasi kesehatan guna cetak Duta Santri.
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam (PAPKI) Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Bengkulu, Dr. H. Junni Muslimin, S.Ag, MA., DS di 5 momen penting melalui metode peer to peer learning, dimana mereka saling mencontohkan dan meniru berbagai perilaku positif.
Menurut studi dari Hungarian Academy of Sciences, peer to-peer learning atau program edukasi melalui teman sebaya merupakan salah satu cara edukasi yang paling efektif dalam pengajaran CTPS di kalangan anak anak.
BACA JUGA:Tarif Parkir di Kota Bengkulu Resmi Naik, Sudah Berlaku Efektif Maret 2024
Studi ini menemukan bahwa program edukasi melalui teman sebaya dapat meningkatkan pengetahuan teoritis tentang CTPS dan cara mempraktekkan CTPS yang benar hampir 2 kali lebih baik dari sebelumnya, dan dapat bertahan bahkan 4 bulan setelah program berakhir.
Program Pesantren Lifebuoy dibagi menjadi dua tahap, pertama Pemilihan Duta Santri oleh pihak Pesantren sebagai peer educator yang akan mendapatkan pelatihan tentang PHBS, terutama CTPS, oleh dokter dari PDUI.
Hal ini menjadi penting karena salah satu faktor kesuksesan peer to peer learning adalah kompetensi dan kapabilitas dari peer educator.
Melalui pelatihan ini, Duta Santri akan memahami pentingnya CTPS dan bagaimana cara melakukan CTPS dengan bark dan benar.
BACA JUGA:Waspada Cuaca Ekstrem Sepekan Kedepan, Call Center Pemkot Bengkulu Siaga 24 Jam
Tahap kedua berikutnya, Duta Santri akan kembali ke pesantren untuk dapat memulai melakukan Gerakan 21 Hari Pembiasaan CTPS bersama santri/santri putri lainnya.
Hal ini dilakukan karena menurut teoni peer-to-peer learning, edukasi melalui peer educator yang kompeten terbukti lebih efektif dibandingkan dengan edukasi guru siswa pada umumnya Selam peer to peer fearning, Lifebuoy memberikan bantuan terhadap pesantren berupa dana pendidikan, alat penunjang pendidikan, dan pemeriksaan kesehatan tanpa biaya.
"Dengan dilaksanakannya program Pesantren Sehat Lifebuoy di Kota Bengkulu, karni berharap dapat melahirkan agen-agen perubahan yang mampu menciptakan lingkungan pesantren maupun masyarakat yang lebih sehat Di tahun 2024, program sudah berjalan di Kota Semarang, Jakarta, Bandung, Banjarbaru, Makassar, Palembang, Lampung, dan saat ini di Bengkulu, dan akan berjalan di berbagai kota lain di Indonesia, antara lain Padang," tutup Erfan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: