Enak dan Cepat Sembuh, Makanan untuk Sakit Tenggorokan

Enak dan Cepat Sembuh, Makanan untuk Sakit Tenggorokan

Udara dalam ruangan yang kering, misalnya ruangan ber-AC, bisa bikin tenggorokan terasa nggak nyaman. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Sakit tenggorokan sudah pasti bikin nggak nyaman. Kondisi ini disebabkan oleh iritasi tenggorokan dan hal ini bikin penderitanya merasa tidak nyaman ketika menelan sehingga bikin malas makan. Selain itu, sakit tenggorokan juga bikin tidur terganggu lho. Supaya ketidaknyamanan tak semakin menjadi-jadi, yuk kita simak cara pencegahan dan perawatan sakit tenggorokan.

BACA JUGA:6 Langkah Kunci Sebelum Terjun ke Dunia Teknologi Informasi

Gejala dari sakit tenggorokan yang muncul akan tergantung dari apa yang menjadi penyebabnya, di antaranya:
Nyeri atau tenggorokan terasa gatal.
Nyeri yang bertambah ketika menelan atau berbicara.
Susah menelan.
Pembengkakan kelenjar di sekitar leher atau rahang.
Tonsil (amandel) kemerahan atau membengkak.
Muncul bercak putih atau nanah pada amandel.
Suara berubah menjadi serak.

BACA JUGA:Agar Semua Hajat Dikabulkan, Termasuk Rezeki Melimpah, Amalkan 5 Doa Berikit Setelah Sholat Dhuha

Sedangkan jika sakit tenggorokan disebabkan oleh infeksi, gejala yang bisa muncul misalnya:
Demam
Batuk
Hidung berair (ingus).
Bersin-bersin.
Sakit kepala
Badan terasa nyeri.
Mual atau muntah.

BACA JUGA:5 HP OPPO Terbaik dengan Fitur Fast Charging, Pengisian Super Cepat

Ada beberapa hal yang menyebabkan sakit tenggorokan. Ada apa saja? Cek penjelasannya berikut ini:

1. Infeksi virus
A. Selesma. Atau yang juga disebut dengan istilah common cold, adalah infeksi virus yang mengenai saluran pernapasan atas, dan biasanya tidak berbahaya. Selesma lebih sering mengenai bayi dan anak-anak. Jika anak terlihat rewel, hilang selera makan, sesak napas dan demam (38C), maka segera bawa ke dokter.

B. Influenza. Sering dianggap enteng, influenza nyatanya bisa menyebabkan komplikasi, misalnya sinusitis, infeksi telinga, pneumonia, dan lain sebagainya. Mereka yang berisiko tinggi mengalami komplikasi influenza, yaitu anak-anak usia di bawah 5 tahun, lansia usia 65 tahun ke atas, ibu hamil, penderita asma, stroke (dan gangguan kesehatan jantung), diabetes, HIV, dan masih banyak lagi.

C. Mononucleosis. Virus penyakit ini menular melalui air liur. Tidak hanya jika berciuman, Ibu juga bisa tertular jika berbagi pakai perlengkapan makan dengan penderitanya. Masa inkubasi virus ini, yaitu sekitar empat hingga enam minggu, namun bisa lebih cepat jika mengenai anak-anak. Virus ini bisa bertahan selama beberapa bulan dan jika mengenai orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh (misalnya HIV), maka berisiko menimbulkan komplikasi.

BACA JUGA:Manfaat Pemahaman Teknologi, Bekal Siswa SMK Dimasa Depan

D. Cacar air. Virus cacar air bisa menyebar jika ada kotak dengan cairan (blister) penderitanya. Selain itu, juga melalui bersin dan jika Ibu menghirup droplets tersebut di udara. Makanya, jika ada anggota keluarga yang sedang terkena cacar air, maka sebaiknya janganlah berada dalam satu ruangan dengan yang lainnya.

E. Croup. Croup adalah penyakit yang biasanya mengenai anak-anak, beberapa gejala dari penyakit ini, misalnya suara mengi (ngik), ‘barking cough’ dan napas berat. Gejala croup biasanya bertambah berat di malam hari atau jika anak menangis.

F. Coronavirus
Sakit tenggorokan adalah salah satu gejala dari Covid-19 yang sering diabaikan, bahkan tidak dipahami.  

2. Infeksi bakteri
Streptococcus pyogenes. Ini merupakan penyakit akibat bakteri yang menyebabkan faringitis atau peradangan yang melapisi faring (bagian belakang tenggorokan). Pada anak-anak, penyakit ini juga bisa bikin mual dan muntah. Bakteri ini menyebar lewat liur dan cairan dari hidung penderitanya.

3. Alergi
Misalnya, yang disebabkan oleh debu, jamur, bulu hewan peliharaan dan serbuk sari. Dampak lain dari alergi adalah lendir berlebih pada belakang hidung dan tenggorokan (postnasal drip) yang bisa mengiritasi tenggorokan.

BACA JUGA:Kantor Camat Ratu Agung akan Dibangun Ulang, Pemkot Bengkulu Siapkan Rp2,4 M

4. Udara kering
Udara dalam ruangan yang kering, misalnya ruangan ber-AC, bisa bikin tenggorokan terasa nggak nyaman. Selain itu, bernapas lewat mulut juga membuat tenggorokan terasa kering.

5. Iritan
Ada beberapa contoh iritan yang bisa memicu gangguan pada tenggorokan. Di antaranya polusi, menghirup asap rokok atau bahan kimia, minum minuman beralkohol dan makanan pedas.

6. Tegang otot
Otot-otot di sekitar tenggorokan juga bisa tegang, yang disebabkan oleh berteriak atau berbicara dalam waktu yang panjang tanpa beristirahat.

7. GERD
Atau gastroesophageal reflux disease. GERD terjadi ketika asam lambung ‘naik’ ke esofagus. Nggak cuma bikin tenggorokan jadi sakit, tapi juga menimbulkan heartburn (panas di sekitar dada), terkadang terasa seperti ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokan.

BACA JUGA:357 SK PPPK Guru Pemkot Bengkulu akan Dibagi Akhir Bulan Ini

Risiko terkena sakit tenggorokan akan meningkat pada:
Anak-anak, yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri.
Perokok aktif mau pun pasif.
Penderita alergi.
Penderita sinus.
Seseorang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Langkah-Langkah Pencegahan Sakit Tenggorokan
Untuk mencegah sakit tenggorokan kita bisa melakukan beberapa langkah pencegahan berikut ini:
1. Rutin mencuci tangan. Sebaiknya, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, setidaknya selama duapuluh detik. Jika tidak ada air, bisa menggunakan hand sanitizer (berbahan dasar alkohol) atau tisu antiseptik. Pastikan mencuci tangan setelah menggunakan toilet, setelah bersin dan sebelum menyentuh makanan.
2. Rutin membersihkan barang-barang, seperti ponsel, tas, dompet, dan lainnya, terutama setelah keluar rumah. Jangan lupa pula membersihkan benda-benda yang sering disentuh di rumah, misalnya gagang pintu, saklar lampu, remote tv, dsb.

BACA JUGA:7 Revolusi Digital Ini, Teknologi yang Mendominasi Era Modern

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: