Inilah 5 Negara Asia yang Sekarang Sudah Bubar!
Uni Soviet adalah negara komunis yang juga pernah menyandang status sebagai negara terbesar di dunia. --
Namun wilayah luas tersebut didominasi oleh hamparan gurun. Sebelum menjadi negara sendiri, Yaman Selatan tadinya dijajah oleh Inggris. Namun menyusul pemberontakan yang dilakukan oleh gerakan komunis NLF, Yaman Selatan berhasil melepaskan diri dari pengaruh Inggris pada tahun 1967.
Sejak menjadi negara sendiri, Yaman Selatan sempat beberapa kali terlibat perang perbatasan dengan negara tetangganya Yaman Utara. Karena Yaman Selatan tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah, negara ini banyak menggantungkan ekonominya dari bantuan Uni Soviet. Tahun 1980-an, Uni Soviet memutuskan untuk menghentikan bantuannya ke Yaman Selatan supaya bisa fokus mengurusi urusan domestiknya.
BACA JUGA:Perlu Diwaspadai Umat Muslim, 4 Hal Ini Bisa Menghalangi Datangnya Rezeki
Sadar kalau negaranya bakal ambruk jika tidak ada perubahan yang diambil, pemerintah Yaman Selatan kemudian melakukan perbaikan hubungan dengan Yaman Utara. Hasilnya pada tahun 1990, Yaman Utara dan Yaman Selatan setuju untuk bersatu dengan kota Sanaa di Yaman Utara sebagai ibukotanya.
Uni Soviet
Uni Soviet adalah negara komunis yang juga pernah menyandang status sebagai negara terbesar di dunia. Meskipun ibukota negara ini (Moskow) berada di Benua Eropa, sebagian besar wilayah negara ini justru terletak di Asia. Dengan melihat hal tersebut, Uni Soviet secara geografis bisa dikategorikan sebagai negara Asia.
Uni Soviet didirikan pada tahun 1922 setelah pasukan komunis berhasil mengalahkan lawannya dalam perang saudara Rusia. Pada masa Perang Dunia Kedua, wilayah Uni Soviet di sebelah barat sedikit bertambah luas setelah pasukan Uni Soviet menaklukkan wilayah Baltik dan sebagian wilayah Rumania.
BACA JUGA:Ini Keunggulan dan Kelemahan HP OPPO Reno10 5G
Sesudah Perang Dunia Kedua, Uni Soviet menjelma menjadi negara adidaya dunia bersama dengan Amerika Serikat. Wilayahnya yang luas dan sektor industrinya yang maju menyebabkan negara ini bisa mengimbangi Amerika Serikat dalam memperebutkan pengaruh negara-negara di dunia.
Untuk menjaga kestabilan negara, Uni Soviet menerapkan sistem sensor media yang ketat dan sistem pemerintahan terpusat yang otoriter. Namun dalam jangka panjang, sistem pemerintahan macam ini menyebabkan sektor internal Uni Soviet berada dalam kondisi tertinggal. Melemahnya kondisi internal Uni Soviet pada akhirnya mencapai titik puncaknya pada tahun 1991. Di tahun tersebut, Uni Soviet pecah menjadi sejumlah negara baru. Runtuhnya Uni Soviet lantas diikuti dengan tergulingnya rezim komunis di berbagai belahan dunia. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: