Bolehkah Sholat Tahajud Berjamaah, Hadist Berikut Menjelaskannya

BENGKULUEKSPRESS.COM- Rasulullah SAW secara rutin melaksanakan sholat tahajud bersama para sahabatnya, baik di masjid maupun di rumahnya.

Rasulullah SAW juga melaksanakan shalat tersebut bersama keponakannya dan istri-istrinya.

Salah satu contoh yang menunjukkan bahwa sholat tahajud dapat dilakukan secara berjamaah adalah ketika Nabi melakukan shalat tahajud bersama para sahabatnya selama bulan Ramadan.

BACA JUGA:Agar Ketagihan Bangun di Sepertiga Malam, Ustadz Adi Hidayat Bagikan Cara Membiasakan Sholat Tahajud

BACA JUGA:Berapakah Rakaatkah Sholat Tahajud? Berikut Jumlah Rakaat yang Sering Dikerjakan Rasulullah SAW

Pada bulan Ramadhan, Rasulullah SAW melaksanakan sholat tahajud di masjid bersama para sahabat, yang kemudian dikenal sebagai sholat tarawih.

Pada suatu waktu, Rasulullah SAW melaksanakan shalat tahajud atau tarawih di masjid selama tiga malam berturut-turut.

Namun, pada malam keempatnya, Rasulullah tidak datang ke masjid meskipun para sahabatnya sudah menunggu.

Seiring berjalannya waktu, jumlah sahabat yang ingin bergabung dalam shalat berjamaah bersama Nabi semakin meningkat dari hari ke hari.

Hal ini berlanjut hingga pada hari keempat, Nabi Muhammad SAW tidak datang ke masjid untuk melaksanakan shalat tahajud bersama mereka.

Tidak kedatangan Nabi Muhammad SAW ke masjid pada malam itu mungkin disebabkan oleh kekhawatiran beliau bahwa Allah SWT akan mewajibkan shalat tahajud berjamaah, yang kemudian bisa menjadi suatu kewajiban yang memberatkan bagi umatnya.

BACA JUGA:7 Manfaat dari Sholat Tahajud, Salah Satunya Menjaga Kecantikan dan Ketampanan

BACA JUGA:9 Kemulian Didapat dari Sholat Tahajud, 5 Didapat di Dunia, 4 Didapat di Akhirat

Hal tersebut tertuang dalam hadits riwayat bukhari dalam kitab sholat tarawih bab keutamaan orang yang menegakkan ramadhan. Adapun bunyi hadistnya adalah: 

Sumber: