Wajib Tahu! Ini Dia Gejala HIV pada Wanita
secara umum HIV pada wanita terjadi karena masuknya virus human immunodeficiency virus.--
BACA JUGA:Cuaca Panas, Ini Jenis Helm yang Direkomendasikan
Stadium 3: Acquired Immunodeficiency syndrome (AIDS)
Stadium ini adalah stadium terberat, dimana sistem imun tubuh telah dilemahkan. Tubuh akan mengalami kesulitan dalam menangkal berbagai macam penyakit.
Kondisi ini dikenal sebagai infeksi atau penyakit oportunistik. Berikut gejala yang dapat dialami wanita pada stadium AIDS:
Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Gejala pada stadium akhir ini ditandai oleh tubuh yang lemah dan rentan mengalami infeksi atau penyakit lain seperti radang paru-paru, tuberkulosis, kandidiasis oral maupun vagina, serta infeksi jamur.
Perubahan siklus menstruasi. Wanita dengan HIV akan mengalami perubahan pada periode menstruasi. Entah itu lebih ringan atau lebih berat, wanita juga bahkan bisa tidak mengalami menstruasi sama sekali.
Penyakit radang panggul. Penyakit radang panggul biasanya dibarengi dengan infeksi pada rahim, saluran tuba, dan ovarium.
Di samping beberapa gejala HIV di atas, wanita juga mungkin akan mengalami hal seperti keputihan yang tidak normal, muncul rasa sakit saat berhubungan seksual, infeksi jamur vagina, rasa sakit saat buang air kecil, serta sensasi terbakar atau nyeri di vagina.
BACA JUGA:Macam Pilihan Metode Pembayaran Tagihan SPinjam, Salah Satunya Dengan ShopeePay
Selain itu, terdapat gejala penyerta lain yang dapat muncul seperti:
Diare
Mual dan muntah
Penurunan berat badan
Nyeri kepala hebat
Nyeri sendi
Sesak napas
Pada kondisi berat dapat terjadi perubahan status kesadaran dan koma
Oleh karena itu, langkah terbaik untuk memastikan apakah seseorang terpapar virus adalah dengan menjalankan pemeriksaan.Dengan menjalankan tes lebih dini maka kamu dapat memperoleh penanganan yang lebih awal pula.
BACA JUGA:Aman Berkendara, Ini Tips Naik Motor Pakai Helm Tanpa Kaca
Cara mengobati gejala HIV pada wanita
Wanita yang terpapar HIV dapat menularkan virus kepada bayi selama kehamilan, kelahiran, dan periode menyusui.Tapi, dengan melakukan pengobatan maka risiko penularan HIV ke bayi dikatakan berkurang.
Gejala HIV pada wanita diobati dengan menggunakan obat terapi antiretroviral (ART). Sayangnya, obat ini tidak menghilangkan virus melainkan hanya menghentikan replikasi virus. Obat terapi antiretroviral terdiri dari banyak jenis seperti:
Protease Inhibitor
Integrase inhibitor
Nucleoside and nucleotide reverse transcriptase inhibitors (NRTIs)
Non Nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNTRIs)
Entry inhibitor
Biarpun begitu, jika diminum sesuai resep yang diberikan oleh dokter, obat terapi akan menjaga tubuh tetap sehat, memperpanjang harapan hidup, meningkatkan kualitas hidup, dan mencegah penyebaran HIV termasuk pada bayi.
BACA JUGA:Agar Mudah Memahami Pelajaran, Amalkan 2 Doa Sebelum Belajar Berikut
Tips jika wanita positif HIV
Bila hasil diagnosis atau pemeriksaan menunjukkan hasil bahwa kamu terpapar virus HIV maka kamu perlu melakukan beberapa hal mulai dari mencari layanan kesehatan terdekat.
Petugas kemudian akan memberikan konseling untuk membantu menghadapi emosi dan rasa cemas maupun depresi terhadap stigma maupun diskriminasi yang kamu rasakan.Di samping menjaga kesehatan mental, ada beberapa hal lain yang bisa kamu lakukan yakni:
Mencari profesional kesehatan yang berpengalaman
Mengikuti seluruh pemeriksaan dan konseling yang dianjurkan oleh dokter seperti pemeriksaan kadar CD4, viral load, dan tes resistensi genetik
Mengonsumsi serangkaian pengobatan yang diberikan dokter sesuai dengan resep yang diberikan
Bergabung dengan kelompok maupun grup yang dapat memberikan dukungan fisik dan emosional
Melakukan olahraga rutin, menjaga gizi dan asupan makanan yang seimbang dan hindari merokok
BACA JUGA:Cara Sehat Mencegah Osteoporosis Sejak Muda
Terlepas dari tips di atas, ingatlah untuk rutin dan patuh dalam menjalankan pemeriksaan.Disiplin dalam melakukan pemeriksaan dapat membantu kamu mengetahui perkembangan kondisi tubuh, termasuk virus HIV sendiri.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: