Bagaimana Kebiasaan Merokok Dapat Memicu Terjadinya Kanker Paru-paru?

Bagaimana Kebiasaan Merokok Dapat Memicu Terjadinya Kanker Paru-paru?

rokok mengandung lebih dari 70.000 zat kimia dimana sebagian besar kandungannya sangat beracun--

BENGKULUEKSPRESS.COM - Kebiasaan menghisap rokok atau merokok dikenal mampu mengundang salah satu penyakit yang amat berbahaya yakni kanker paru-paru. Utamanya, hal itu disebabkan oleh berbagai zat yang cukup berbahaya di dalam kandungan rokok seperti methanol (bahan bakar roket) hingga pyrene (pelarut industri).

Nyatanya, risiko mengidap penyakit kanker paru-paru tidak hanya dialami oleh perokok aktif saja. Bahkan, kebiasaan merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru jika kamu menjadi perokok pasif sekali pun.

BACA JUGA:Jangan Pernah Lakukan ini, Ustadz Adi Hidayat: Bila Tak Ingin Aliran Rezeki Terputus

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, jumlah perokok di Indonesia pada tahun 2021 lalu berada di angka 69,1 juta orang.Sedangkan, angka penderita kanker paru-paru di Indonesia pada tahun 2018 saja sudah mencapai 34.783 kasus.

Selain di Indonesia, penelitian dari Northwell Health juga membuktikan bahwa ada sekitar 225.000 kasus kanker paru-paru terbaru setiap tahunnya di Amerika Serikat.Dari kasus-kasus tersebut, penyebab utamanya merupakan kebiasaan merokok.

Data tersebut di atas telah menunjukkan bahwa merokok bukanlah kebiasaan yang cukup baik untuk dilanjutkan dan justru mampu memicu timbulnya penyakit kanker paru-paru.Lalu sebenarnya, bagaimana kebiasaan merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru?

BACA JUGA:Hukum Bekerja di Tempat Riba, Buya Yahya: Harus Melakukan Ini

Terjadinya kanker paru-paru merupakan hal yang kompleks dan masih belum dapat dipahami secara utuh. Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa rokok mengandung lebih dari 70.000 zat kimia dimana sebagian besar kandungannya sangat beracun.Dan 70 diantaranya diketahui memiliki sifat karsinogen. Artinya zat tersebut dapat menyebabkan kanker.

Zat-zat berbahaya yang terkandung dalam rokok yang masuk ke dalam paru-paru akan merusak saluran napas dan kantong berongga yang disebut alveoli di paru-paru. Adanya paparan berulang terhadap zat karsinogen tersebut juga akan merusak lapisan epitel yang melapisi paru-paru.Kerusakan ini kemudian pada akhirnya akan menyebabkan gangguan fungsi paru-paru dan juga meningkatkan risiko kanker paru dan kanker lainnya.

BACA JUGA:Memilih Lokasi Memancing, Pertimbangkan Hal Ini

Jenis kanker paru yang umum dialami perokok
Di atas, sudah dijelaskan bagaimana kebiasaan merokok dapat memicu terjadinya kanker paru-paru. Nah, secara umum, kanker paru-paru terbagi ke dalam dua jenis yang kerap dialami oleh para perokok.Berikut penjelasannya:

1. Kanker paru-paru sel kecil (Small-cell lung cancer)

Hampir sebagian besar kasus kanker paru-paru sel kecil disebabkan oleh merokok, terutama pada perokok berat.Jenis kanker ini berkembang dengan pesat dan menyebar lebih cepat dibandingkan dengan jenis kanker paru lainnya.Umumnya kemoterapi menjadi pilihan terapi kanker paru-paru sel kecil karena dapat membunuh sel-sel kanker yang telah menyebar ke luar organ paru.

BACA JUGA:Komitmen Kajati Bengkulu Rina Tuntaskan Kasus-kasus di Bengkulu

2. Kanker paru-paru non sel kecil (Non-small-cell lung cancer)

Kanker paru-paru non sel kecil merupakan jenis kanker yang paling sering terjadi pada perokok ringan maupun orang yang tidak merokok. Kanker ini akan berkembangan dan menyebar lebih lambat jika dibandingkan dengan kanker paru-paru sel kecil. Jenis kanker ini dibagi dalam 3 jenis, yaitu:

Adenocarcinoma. Merupakan jenis kanker tersering di Amerika Serikat. Biasanya kanker ini bermula dari sisi luar paru-paru dan sering ditemukan pada orang yang sama sekali tidak pernah merokok.
Squamous cell carcinoma. Disebut juga dengan epidermoid carcinoma. Biasanya kanker ini muncul pada bronkus yang berada di dekat bagian tengah paru-paru.

Large cell carcinoma. Merupakan kelompok kanker dengan gambaran sel-sel abnormal yang berukuran besar. Tumor ini dapat muncul di bagian paru-paru manapun dan cenderung tumbuh dengan cepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: