Lagi Viral! Bensin Campur Minyak Kayu Putih Bikin Emisi Gas Buang Turun

Lagi Viral! Bensin Campur Minyak Kayu Putih Bikin Emisi Gas Buang Turun

Penggunaan senyawa eugenol yang ada pada minyak kayu putih maupun minyak cengkeh dan dampaknya ke emisi gas buang motor sudah pernah diteliti oleh mahasiswa jurusan teknik mesin, Universitas Brawijaya. --

BENGKULUEKSPRESS.COM - Saat ini lagi viral penggunaan bensin dicampur minyak kayu putih, untuk menurunkan emisi gas buang. Berasa kayak lagi masuk angin, beneran enggak sih kalau minyak kayu putih bikin emisi gas buang kendaraan turun? Pasalnya, minyak kayu putih sendiri adalah salah satu bahan dasar yang juga digunakan untuk pembuatan aditif bensin.

BACA JUGA:Amalan Sholawat Pembuka Rezeki, Amalkkan di Waktu Pagi Hari

"Yang termasuk ke dalam minyak atsiri seperti minyak kayu putih, cajuput dan clove oil atau minyak cengkeh bisa buat campuran BBM," ucap Febri Aldino, Owner Insuma Fuel Rebuilder, Produsen zat bioaditif BBM.

Menurut Febri, dalam minyak cengkeh dan minyak kayu putih terkandung senyawa eugenol yang bisa membantu proses pembakaran. "Kandungan eugenol berperan untuk memperkaya kandungan oksigen dalam bahan bakar," jelas Febri.

"Bertambahnya kandungan atom oksigen ini akan berperan untuk mengoksidasi jelaga dan gas karbon monoksida di dalam ruang bakar. Efeknya proses pembakaran akan menjadi lebih baik atau lebih sempurna," tambahnya saat dihubungi melalui pesan singkat.

BACA JUGA:10 Tips SEO untuk Meningkatkan Peringkat dan Trafik Website Kalian

Penggunaan senyawa eugenol yang ada pada minyak kayu putih maupun minyak cengkeh dan dampaknya ke emisi gas buang motor sudah pernah diteliti oleh mahasiswa jurusan teknik mesin, Universitas Brawijaya. Dalam penelitiannya, Arin Wahyuni Arianto melihat pengaruh penambahan bioaditif eugenol di bahan bakar terhadap gas buang hasil pembakaran.

Arin Wahyuni Arianto mencoba menambahkan bioaditif eugenol ke N-heptana (bahan baku bahan bakar atau bensin) mulai dari 1% , 3%, 5%, 7%, 30%, 50% hingga 80% dan melihat efeknya terhadap gas buang hasil pembakaran melalui alat Gas Chromatography.

"Hasil penilitian menunjukan bahwa semakin tinggi presentase eugenol pada campuran bahan bakar N-Heptana, menyebabkan turunnya konsentrasi gas karbon monoksida (CO) dan meningkatkan konsentrasi gas C02," jelas Arin Wahyuni Arianto dalam abstrak penelitiannya yang diujikan pada tahun 2021 ini.

BACA JUGA:Plafon Maksimal KUR Mikro BSI Capai Rp 100 Juta, Angsuran Perbulan Hanya Rp 1,933 Juta

Seperti yang diketahui, gas karbon monoksida adalah salah satu senyawa di emisi gas buang motor yang berbahaya dan ditentukan ambang batasnya oleh pemerintah. Makanya, turunnya konsentrasi gas karbon monoksida (CO) bisa membantu untuk meloloskan kendaraan saat uji emisi.

Namun kandungan eugenol yang bisa dijadikan zat aditif bensin enggak bisa ditemukan pada sembarang minyak kayu putih atau minyak sereh. "Kalau mau pakai clove oil (minyak cengkeh) atau minyak kayu putih langsung juga bisa," sahut Febri lagi.

"Tapi enggak bisa sembarangan, mesti pakai minyak cengkeh atau minyak kayu putih yang grade A dan harganya mahal," tutupnya.(**)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: