Usaha Mikro Keluhkan Teknologi Pembayaran dengan QRIS, Ini Penyebabnya

Usaha Mikro Keluhkan Teknologi Pembayaran dengan QRIS, Ini Penyebabnya

Usaha Mikro Keluhkan Teknologi Pembayaran dengan QRIS-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-

Menurutnya, pemotongan pembayaran QRIS memaksa penjual untuk menaikkan harga juga seperti ia jualan pada platfom online. Ini dilakukan agar penjualan melalui aplikasi agar tetap bisa mendapat untung.

 

"Makanya lebih baik jual langsung. Kalau aplikasi, bantu saja," ujarnya.

 

Seorang konsumen yang suka bayar pakai QRIS, Tia Riana juga cukup menyayangkan kebijakan ini. Meski jumlahnya, menurutnya, tidak terlalu besar yakni 0,3 persen, tapi tetap ini akan punya pengaruh, apalagi pada masyarakat kecil.

 

"Antara dua ya, antara kita kasihan ke pedagang kalau misal harga produk tidak naik, atau ya kita yang harus bayar lebih karena dibebankan pada kita," katanya.

 

Ia mencontohkan, biaya saat membeli makanan secara online jadi lebih tinggi daripada kalau beli secara langsung. Beda harga itu memang kini hal lumrah, tapi bisa jadi bukan tanda kenaikan tingkat konsumsi yang sesungguhnya.

 

Menurutnya, kenaikan MDR QRIS bisa malah kontradiktif dengan gerakan tanpa tunai atau cashless yang selama ini digaungkan pemerintah. Lebih baik masyarakat beli pakai uang tunai lagi saja. Ini juga bisa membuat minat jajan di UMKM jadi berkurang. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: