Jelang Pemilu 2024, WhatsApp Siap Atasi Penyebaran Hoaks
WhatsApp Siap Atasi Penyebaran Hoaks di Pemilu 2024-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
BENGKULUEKSPRESS.COM - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal sebentar lagi, tentunya banyak sekali berita dan informasi yang belum jelas kebenaranya atau Hoaks.
Menyikapi hal tersebut, Aplikasi Chatting WhatsApp akan siap mengatasi penyebaran berita dan misinformasi menjelang pemilu 2024.
Manajer Kebijakan Publik WhatsApp Esther Samboh mengatakan, " Dari sisi produk sudah ada berbagai batasan untuk membatasi viralitas informasi di WhatsApp. Selain itu sudah ada kerja sama dengan LSM lokal dan platform-platform lainnya," ujarnya.
Langkah sejenis sebenarnya sudah dilakukan WhatsApp sejak Pemilu 2019 agar misinformasi dan hoaks tidak menyebar dan memecah masyarakat.
BACA JUGA:Beralih Belanja di WhatsApp Business, Bagaimana Nasib E-Commerce?
BACA JUGA:Hindari Upaya Peretasan, Negara Ini Imbau Warganya Mematikan HP
Pada Pemilu 2019, WhatsApp menggandeng Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan lembaga ICT Watch untuk membuka saluran telepon agar publik bisa melaporkan kabar hoaks temuan mereka.
Masyarakat dapat mengirim teks, foto, video dan audio yang berpotensi berisi misinformasi atau hoaks ke nomor +6285574676701.
Di samping itu, WhatsApp memastikan bahwa laporan terkait hoaks tersebut mendapat perlindungan enkripsi end-to-end sehingga pesan tidak dapat terlihat bahkan oleh WhatsApp sendiri.
Ada juga fitur WhatsApp yang membatasi jumlah meneruskan pesan atau forward menjadi hanya lima kali untuk satu pesan.
Pesan yang diteruskan lebih dari lima kali itu dilabeli dengan tanda "forwarded" sehingga penerima pesan dapat tahu bahwa pesan tersebut bukan asli ditulis oleh si pengirim.
Untuk Pemilu 2024, nantinya WhatsApp juga akan menghadirkan inovasi baru yang mungkin dikenalkan menjelang pesta demokrasi rakyat tersebut.
"Komitmen kami selalu untuk menjaga integritas pemilu di negara mana pun di dunia. Bagi WhatsApp tentunya juga penting untuk menjaga integritas pemilu di Indonesia," ujar Esther. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: