Kurangi Sampah Plastik Demi Bumi Lebih Baik
![Kurangi Sampah Plastik Demi Bumi Lebih Baik](https://bengkuluekspress.disway.id/upload/a0e33c0a1ed9b3457e873686c104b7cb.jpeg)
Potret tumpukan sampah-(foto: istimewa/bengkuluekspress.disway.id)-
OPINI - Sampah merupakan benda yang kerap kali meresahkan. Selain menimbulkan bau busuk, Sampah sering kali menciptakan pemandangan yang tidak mengenakkan. Pernah terpikirkan tidak, dampak dari kebiasaan membuang Sampah sembarangan?
Selain menyebabkan banjir dan mengganggu pemandangan, sampah juga dapat merusak kualitas lingkungan hidup dan berakibat buruk bagi kesehatan manusia. Lantas seberapa banyak sampah di dunia saat ini? Lalu bagaimana dengan sampah di Indonesia?
Merujuk data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diakses pasa 1 Februari 2023, jumlah timbunan sampah mencapai 18,3 juta ton per tahun. Sungguh jumlah yannng sangat fantastis bukan?
Pernahkah kalian melihat foto atau video bangkai ikan mati karena memakan sampah plastik? Atau kura-kura malang yang hidungnya tersedak sedotan plastik? Sungguh miris, namun beginilah adanya.
Ini adalah dampak dari perilaku egois umat manusia. Mereka tidak pernah memikirkan dampak bagi mereka yang membuang sampah sembarangan. Lalu apa yang menyebabkan jumlah sampah plastik masih tinggi di Indonesia? Tentu saja penyebab utamanya adalah penggunaan sampah plastik yang masih sangat tinggi di Indonesia. Setiap tahun, masyarakat Indonesia rata-rata membuang sampah plastik sejumlah 64 ton.
BACA JUGA:OPINI: Jurnalisme Otomatis dan Masa Depan Media Berita
BACA JUGA:OPINI: Transparansi Pengungkapan Kasus Ferdi Sambo Dimata Publik
Masih sangat tingginya jumlah sampah plastik ini, menandakan bahwa masyarakat Indonesia masih cenderung abai dengan dampak dari sampah plastik. Metode pengelolaan sampah yang masih konvensional, yaitu hanya menerapkan pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan kemudian membakarnya.
Selain menganggu kenyamanan lingkungan, cara ini juga tidak terlalu efektif. Kemudian penyebab selanjutnya kenapa sampah plastik masih sangat tinggi adalah karena sangat minimnya aktivitas daur ulang.
Adapun metode yang dapat digunakan dalam mendaur ulang sampah tersebut adalah, 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Pertama yaitu Reduce (mengurangisampah) atau dengan kata lain mengurangi penggunaan produk yang nantinya akan berpotensi menjadi sampah. Kedua, Reuse (menggunakan kembali) barang yang dianggap tidak terpakai lagi.
Misalnya, menjadikan botol plastik sebagai pot tanaman, menggunakan kembali botol shampoo, dengan mengisinya kembali dengan produk isi ulang. Ketiga, Recycle (mendaur ulang). Mengingat jumlah sampah plastik yang jumlahnya sudah sangat fantastis, langkah ini menjadi langkah paling efektif untuk dilakukan.
Berkaca dari negara Swiss. Swiss mengelolah sampahnya dengan mendaur ulang hingga 53% dari total limbahnya. Swiss adalah negara dengan daratan kecil dan menghasilkan sekitar 90 juta ton sampah setiap tahun.
Untuk menanggulangi hal ini, Swiss menerapkan kebijakan jika ada warganya yang membuang sampah sembarangan, makan dia wajib membayar denda. Terdapat juga undang-undang Swiss yang mengatur hukuman orang yang mencoba membuang sampah mereka secara ilegal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: