Harga Bawang di Bengkulu Termahal Sepanjang Sejarah
BENGKULU, BE – Sepuluh hari terakhir, harga Bawang Merah dan Bawang Putih mengalami kenaikan. Kenaikan harga berkisar 100 % dibanding harga biasanya. Tak heran, jika harga bawang di Bengkulu saat ini, termahal sepanjang sejarah. “Sejak Ayah hingga saya meneruskan usaha Bawang Merah dan Bawang putih. Baru kali ini harga Bawang Merah dan Bawang Putih naik secara drastis, sampai Rp.40 ribu per kilogram,” ungkap Syahrial Novi selaku pemilik gudang bawang, UD. H Safari Nova kepada bengkuluekspress.com di Pasar Panorama, Jumat (15/03/2013). Harga Bawang Merah di gudang saat ini Rp.40 ribu per Kilogram, sementara harga Bawang Putih seharga Rp.35 ribu per Kilogram. Hal itu, jauh dari harga normal, Bawang Merah hanya Rp.20 ribu per Kilogram, sedang, Bawang Putih berkisar Rp.31 ribu hingga Rp.35 ribu. Ia mengatakan, saat ini Bawang Merah dipasok dari Jawa dan Solok, Sumatera Barat. Sedang, Bawang Putih berasal dari Cina, melalui importir di Tanjung Priuk, Jakarta. “Kita beli Bawang Putih import seharga Rp.33 ribu per Kilogram, Minggu depan diprediksi bisa capai Rp.37 ribu hingga Rp.40 ribu per Kilogram dari importir,” tambahnya. Menurutnya, harga Bawang akan terus melonjak pada minggu depan, terutama Bawang Putih, jika Pemerintah tak membuka kran import bawang ke dalam negeri. Kondisi demikian diperparah seiring Petani di Jawa belum panen hingga awal Mei mendatang. “Saya dapat bocoran, masih ada 280 Container di Pelabuhan Tanjung Priuk, Container-container tersebut ditahan di pelabuhan tersebut oleh Pemerintah, jika pemerintah dalam waktu dekat mau membuka kran import, maka harga bawang diprediksi turun hingga Rp.20 ribu,” tambahnya. Kondisi demikian, tentu saja mempengaruhi penghasilan atas usahanya. Penghasilannya turun 50 % dibandingkan saat harga bawang masih normal. Di hari biasa, dalam seminggu ia dapat menghabiskan 35 hingga 40 ton Bawang Merah, saat ini hanya mampu menghabiskan 20 ton. Untuk Bawang putih, biasanya dalam seminggu, habiskan 16 ton, sedang saat ini, hanya dapat menghabiskan 10 ton. “Saat ini saya hanya bisa memasok 8 ton ke luar daerah, dibagi ke Seluruh Kabupaten/Kota di Bengkulu,”tambahnya. Dampak kenaikan harga bawang, bukan saja dirasakan oleh Agen atau pemilik gudang. Namun. Dirasakan juga oleh pedagang eceran di Pasar Tradisional Panorama. “Bawang Putih Rp.41 ribu, Bawang Merah Rp. 35 ribu, itu pun tak ada pembeli,”ungkap salah satu pedagang yang tak berkenan disebut namannya. Pedagang lainya bahkan menjual bawang lebih tinggi dari harga gudang. Selisih Empat ribu. “Bawang Putih Rp. 40 ribu, Bawang Merah Rp. 44 ribu,” ungkap Eri kepada bengkuluekspress.com. Saat ini, perlu penanganan serius dari pemerintah pusat terkait melonjaknya harga bawang. Agar tidak berimplikasi pada kenaikan harga pada komoditas lainnya. (mg3)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: